KARANGASEM, Balifactualnews.com– Plt Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa, membuka rapat koordinasi teknis Globally Important Agricultural Heritage Systems (GIAHS) di Bukit Sorga, Banjar Dinas Tanah Ampo, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Jumat, (11/10/2024).
Kegiatan yang dimulai pukul pukul 09.00 WITA itu, dihadiri perwakilan dari FAO Indonesia dan Timor Leste, serta pejabat dari Kementerian Pertanian, Bappenas, dan Kemenko PMK.
Dalam sambutannya, Plt Bupati Artha Dipa, menyampaikan rasa syukur atas penetapan salak dari Desa Sibetan sebagai warisan sistem pertanian dunia oleh FAO. “Salak merupakan komoditas unggulan Kabupaten Karangasem dengan luas lahan mencapai 4.188 hektar dan produksi 240.608 kuintal per tahun. Penetapan ini menjadi kebanggaan sekaligus tantangan bagi kita untuk melestarikan dan mempertahankan kualitasnya,” ungkap Artha Dipa.
Ia juga menyoroti peran penting sektor pertanian dalam mendukung perekonomian daerah. Menurut data BPS, 41% penduduk Karangasem bergantung pada sektor pertanian.
Menyikapi kondisi tersebut, Artha Dipa menekankan pentingnya langkah konkrit dari berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung keberlanjutan sistem pertanian GIAHS, terutama di tengah tantangan modern seperti alih fungsi lahan dan regenerasi petani muda.
Pada kesempatan itu, Artha Dipa juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat dan FAO yang telah memberikan dukungan serta pendampingan kepada petani salak di Desa Adat Sibetan. “Fasilitasi ini sangat membantu kami dalam menjaga kelestarian komoditas salak, sehingga dapat terus bersaing di pasar global dan meningkatkan kesejahteraan petani,”ucapnya. (ger/bfn)