Pra-PON Woodball di Banten, IWbA Bali Jaring Atlet dari Woodball Series

Aktivitas Woodball Series di Stadion Ngurah Rai Denpasar.

________________________________________________________________________________

DENPASAR – Event Woodball Series yang digalang Indonesia Woodball Asosiation (IWbA) Bali mulai tahun 2018, yang dilakukan secara bergilir di setiap kabupaten/ kota menjadi modal menentukan duta Bali berebut tiket PON, pada Prakualifikasi PON (Pra-PON) di Banten, Juni mendatang.

Ketua Harian Pengprov IWbA Bali, Maryoto Subekti, Kamis (28/3/2019) di ruang kerjanya mengatakan, bergulirnya woodball series dengan system penilaian, benar-benar manjadi dasar menetapkan atlet tersebut layak mengusung nama kebesaran Bali di Pra-PON. Bahkan hasil penilaian tersebut tidak bisa terbantahkan, dan IWbA kabupaten/ kota diyakini menerima keputusan akhir untuk menentukan atlet.

Woodball Seris masih bergulir, dan tahap awal akan menetapkan 9 atlet putra dan 7 putri, dan akan berkurang atau satu bulan sebelum Pra-PON sudah terbentuk tim difinitiv yang bermaterikan, masing-masing 5 putra dan putri.

Jumlah pemain dengan ditetapkan masing-masing 5 putra dan putri, dipastikan atlet tersebut ada yang merangkap, satu orang bisa bermain dua nomor dari 10 nomor yang dipertandingkan pada Pra-PON. Karena itu IWbA Bali akan mempertanyakan kuota atlet yang bisa dikirim.

Menurut Maryoto Subekti, bila mempertandingkan 10 nomor maka idealnya adalah masing-masing 7 putra dan putri. Bila hanya mengandalkan 10 atlet masing-masing 5 putra-putri maka kemungkinan ada nomor yang tidak bisa diikuti. Di cabang olahraga woodball ada stroke dan parway competition, kedua nomor ini mempunyai karasteristik berbeda terutama tampilan atlet. Kalau kategori stroke lebih pengendalian diri dan parway dominasi analisa permainan.

Langkah yang dilakukan untuk peningkatan kualitas atlet, kata Maryoto, IWbA Bali melakukan aktivitas mandiri didukung oleh kabupaten/ kota untuk mendukung atletnya sehingga program yang dicanangkan seperti woodball series bisa berjalan dengan baik. “Berharap begitu tim bayangan woodball terbentuk bisa dibantu pendaan oleh KONI Bali, karena ada beberapa pendukung yang diperlukan seperti peralatan untuk menambah aktivitas latihan,”jelasnya. (pri/ani)