KARANGASEM, Balifactualnews.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, mencatat, seluas 520 hektar hutan lindung di lereng Gunung Agung Terbakar. Kebakaran hutan lindung seluas itu, mencangkup wilayah Dusun Juntal, Bantas, Daya hingga Belong di Kecamatan Kubu.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem melalui, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Karangasem, I Putu Eka Putra Tirtana, mengungkapkan, kebakaran hutan di lereng Gunung Agung sejak (27/9/2023) itu, sejumlah titik api masih terlihat Minggu (1/10/2023). KRPH memperkirakan luas hutan yang terbakar sudah mencapai kurang lebih 520 hektar. Bahkan dengan kondisi cuaca musim kemarau, kebakaran hutan juga diperkirakan akan terus meluas.
“Cuaca panas ditambah embusan angin yang cukup kencang, sangat memungkinkan kebakaran lahan dan hutan di lereng Gunung Agung akan semakin meluas. Untungnya lokasi kebakaran masih jauh dengan kebun milik warga,” jelas Eka Tirtana.
Dikatakan, sampai saat ini, tim gabungan yang terdiri dari anggota Dinas Kehutanan Provinsi Bali, KRPH Bali Timur, BPBD Karangasem, Babinsa Kubu dan KTH Mundep Lestari masih terus membuat sekat api di ketinggian 1.702 Mdpl.
“Titik api cukup sulit dicapai dan berada jauh di lereng Gunung Agung,” ungkapnya.
Seriusnya dampak yang dimunculkan dari kebakaran hutan lindung dan lahan di lereng timur Gunung Agung, itu, membuat Bupati Karangasem I Gede Dana langsung turun melakukan pemantauan kebakaran hutan lindung di Dusun Bantas, Desa Baturinggit Kecamatan Kubu. Pemantauan juga melibatkan Forkopimda, seperti Kapolres Karangasem AKBP Ricko AA Taruna dan Dandim 1623, Letkol Inf Sutikno.
“Tahun 2012 lalu, hutan di dusun Bantas pernah terbakar, kemungkinan disebabkan adanya gesekan antar pohon di lereng gunung. Hembusan angin kencang yang memunculkan percikan api menjadi salah satu pemicunya,” kata Gede Dana, seraya mengimbau agar warga yang bermukim dekat lereng Gunung Agung untuk lebih waspada, terutama saat melakukan aktivitas di sekitar hutan. (dev/tio/bfn)