Rencana Pembangunan Tugu Perbatasan Karangasem Jadi Bullyan Warga Net

banner 120x600

“Situasi kayak gini jangan dulu membuat gini gitu, perhatikan perut  masyarakat dulu.  Sebaiknya  190 juta kalau dibagi  kepada masyarakat, mungkin masyarakat  sangat bersyukur  bisa makan. Saat sekarang masyarakat sangat membutuhkan uluran tangan dari pemerintah”

(  I Gede Sukadana )

Tugu Perbatasan Yeh Malet. (Foto by: Bali Express)

KARANGASEM, Balifactualnews.com—Pemerintah Kabupaten Karangasem berencana akan membangun  empat tugu perbatasan akhir tahun ini.  Per tugu anggaran yang disediakan sebesar Rp 190 juta, total untuk pembangunan tugu perbatasan di empat wilayah itu anggara yang disediakan sebesar Rp 760 juta.

Program ini dinilai nyaplir, karena tidak bermanfaat bagi masyarakat ditengah situasi pandemi  Covid-19 yang belum melandai. Berita pembangunan tugu perbatasan   yang di posting akun media sosial Info Amlapura,  Sabtu 18 September 2021 memunculkan reaksi beragam dari warga net.  Bahkan, dari 54 komentar yang muncul, sebagian besar menyampaikan bullyan dengan menyatakan, bahwa program pembangunan  tugu perbatasan itu tidak tepat ditengah situasi sulit yang dihadapi masyarakat saat ini.

“Situasi kayak gini jangan dulu membuat gini gitu, perhatikan perut  masyarakat dulu.  Sebaiknya  190 juta kalau dibagi  kepada masyarakat, mungkin masyarakat  sangat bersyukur  bisa makan. Saat sekarang masyarakat sangat membutuhkan uluran tangan dari pemerintah,” tulis  akun facebook  I Gede Sukadana dalam kolom komentar  postingan berita yang di up (naikan) akun Info Amlapura.

Hal senada juga disampaikan akun facebook Ketut Ajuz. Dalam kolom komentar postingan berita rencana pembangunan empat tugu perbatasan itu, dia menulis saran, agar  untuk sementara waktu, Pemkab Karangasem fokus memberikan sembako kepada masyarakat.

“Kasihan masyarakat, bingung cari jalan keluar karena covid pak… yang (program) seperti ini  boleh kok nanti jika ekonomi bener-bener pulih dan masyarakat semua ada kerjaan. 190 juta awal  kan ya…. Artinya masih ada kelanjutannya dong??  Ayoukkk pak uangnya  dialokasikan ke masyarakat dulu,” tulis  Ketut Ajus.

Sementara itu, akun facebook I Made Adi Putra, justru memberikan komentar yang sangat apriori terhadap pembangunan tugu perbatasan itu. Dalam tulisan di kolom komentar, dia menanyakan akan urgensinya pembangunan empat tugu  perbatasan dengan anggaran masing-masing sebesar Rp 190 juta.

“Apa pentingnya ya?? Lebih baik turun ke masyarakat, kalau ada anggaran  190 bikin bedah rumah  dapat 2 itu, agar masyarakat bisa hidup dengan layak sing tuduhan,” tulisnya.

Bullyan netizen akan pembangunan empat tugu perbatasan itu, berawal dari pernyataan anggota DPRD Karangasem I Nyoman Winata, pada rapat Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda), Jumat 17 September  2021.

Dalam rapat itu,  I Nyoman Winata menyebutkan, perubahan tampilan tugu perbatasan dinilai perlu untuk memberikan citra positif. Apalagi tugu perbatasan yang ada saat ini usianya sudah tergolong tua dan  beberapa bagiannya sudah rusak.

Bukan itu saja, dalam rapat tersebut, dewan juga telah berkoordinasi dengan Bagian Administrasi Pemerintahan Setda Karangasem terkait rencana pembangunannya. Pelaksanaannya bertahap.

“Tugu yang baru ini agar bisa dibangun di empat titik. Ada di Tianyar Barat, Yeh Malet, Desa Pesaban, dan Kecamatan Rendang. Kalau dilihat, kita sudah punya lambang daerah baru. Jadi tugu yang saat ini masih lambang lama. Apalagi yang di Yeh Malet kondisinya ada yang rapuh,” kata  Winata.

Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Setda Karangasem Made Suartana membenarkan pembangunan tugu perbatasan dimulai akhir tahun ini. Anggarannya Rp 190 juta satu tugu. Itu meliputi perencanaan, fisik, dan pengawasan.

“Perencanaan sudah selesai. Mudah-mudahan pertengahan Oktober ini pembangunan tugu perbatasan di Yeh Malet sudah bisa mulai,” ucap Suartana. (tio/bfn)