I Nyoman Suyasa, Ketua DPC Partai Gerindra Karangasem
KARANGASEM Balifactualnews.com , Koalisi poros tengah yang dibangun DPC Gerindra, Hanura dan Perindo di Pilkada Karangasem 2020 mendatang, mendapatkan tambahan amunisi baru, menyusul partai Demokrat menyatakan kesepakatannya untuk bergabung dalam koalisi yang baru digagas ini.
“Demokrat sudah sepakat dengan koalisi poros tengah yang kita bangun. Ini juga semakin melecut semangat kita untuk mengusung paket calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada nanti,” terang Ketua DPC Partai Gerindra Karangasem, I Nyoman Suyasa, Kamis (6/2/20).
Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali ini menegaskan, sikapnya membangun koalisi poros tengah dengan Hanura, Perindo dan Demokrat, itu disebabkan adanya sumbatan komunikasi dengan pihak NasDem. Padahal tiga parpol yang memiliki suara lumayan di DPRD Karangasem ini, sebelumnya sudah mendeklarasikan diri mendukung Mas Sumatri untuk kembali maju sebagai calon bupati di objek wisata Tirta Gangga, pertengahan tahun lalu. Bahkan dalam deklarasi tersebut, Mas Sumatri yang saat itu posisinya sebagai Ketua DPD Partai NasDem Karangasem juga hadir.
Namun dalam perjalanan, NasDem melalui konsultan politik Mas Sumatri, yakni fungsionaris DPP NasDem, I Gusti Putu Artha mengambil langkah ” zigzag ” dengan terus berupaya merayu Partai Golkar agar mau bergabung ke dalam koalisi besar yang dibangunnya itu.
“Jangan meremehkan kekuatan poros tengah. Seandainya nanti kita tidak ada calon yang akan dicalonkan, kemana pun kita berlabuh, calon yang didukung sudah pasti menang,” ucap pria yang disapa Kadal itu sedikit sesumbar.
Desas-desus berkembang, NasDem yang fokus mengejar Golkar untuk diajak berkoalisi, membuat partai pendukung yang lain cemburu. Mereka kecewa, karena hampir tidak ada ruang untuk berkomunikasi berkaitan dengan koalisi yang sejak awal dibangunnya itu.
Perihal kekecewaan itu dibenarkan Ketua DPD Partai Hanura Karangasem, Ni Luh Putu Purnaminingsih. Mantan anggota DPRD Karangasem ini menegaskan, bahwa pihaknya serius menggalang kekuatan baru melalui koalisi poros tengah yang dibentuknya itu.
“Bagaimana bisa membuat pergerakan, wong komunikasi saja kita tidak pernah diajak . Himbasnya komunikasi yang sudah berjalan kini menjadi mentah kembali,” tandasnya. (rin/ger/mit)