KARANGASEM, Balifactualnews.com–Arah politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Karangasem, betul betul bergerak dinamis. Dari sederet figur yang muncul, sampai saat ini satupun belum mengarah ke paket calon.
Kabar terbaru, Ketua DPC Partai Gerindra Karangasem, I Nyoman Suyasa ST, sudah mulai menemukan kecocokan dengan Ketua DPC PDI Perjuangan Karangasem, I Gede Dana dalam menghadapi Pilkada Serentak, 27 November mendatang. Kendati belum ada kepastian koalisi yang dibangun, namun melihat kondisi Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Karangasem yang mulai “terberai”, sepertinya Gerindra cenderung bertandem dengan PDI Perjuangan.
Beragam pertimbangan muncul, selain biaya Pilkada yang akan dikeluarkan jauh lebih murah, elektoral kandidat ( Gede Dana-Suyasa) yang diusung, juga nilai jauh lebih berpeluang untuk memenangkan kontestasi kepemimpinan Gumi Lahar itu.
Bahkan dari simulasi paket calon yang sudah dilakukan melalui survei di internal partai masing masing (PDI Perjuangan dan Gerindra), pasangan I Gede Dana (Bupati Karangasem sekarang) dengan I Nyoman Suyasa (Ketua DPC Partai Gerindra Karangasem), memiliki tingkat keterpilihan (elektorat) lebih dari 80 persen.
“Kalau paket ini benar-benar terwujud, selesai sudah Pilkada Karangasem. Selain ongkos Pilkada yang sangat murah, dua partai dengan basis masa militan ini, juga memiliki gerbong yang sangat kuat di bawah,” ucap Komang Suda, salah seorang tokoh masyarakat Karangasem yang juga terpilih menjadi anggota DPRD Karangasem pada Pileg beberapa waktu lalu.
Ketua DPC Partai Gerindra Karangasem, I Nyoman Suyasa tidak menampik hal itu. Kendati demikian pihaknya masih menunggu arahan dan instruksi dari Ketua DPD Partai Gerindra Bali, I Made Muliawan Arya alias De Gadjah dan DPP.
“Kalau pimpinan sudah menginstruksikan, saya siap gas poll. Ibaratkan wayang kami di daerah hanyalah wayangnya sedangkan dalangnya ada di DPD dan DPP. Intinya apapun instruksi pimpinan nanti, saya sangat siap untuk menjalankannya,” ucap Suyasa, Senin (18/6) sore.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali itu, menegaskan, sampai saat ini Gerindra Karangasem masih menunggu dinamika politik yang ada di Provinsi. Itu dilakukan karena menyangkut Pilkada harus linier dengan konstelasi politik yang ada di provinsi.
Suyasa juga menyambut baik aspirasi masyarakat Karangasem yang mentandemkan dirinya dengan Gede Dana dalam Pilkada nanti. Murut Suyasa, Gede Dana merupakan sosok pemimpin yang baik dan selama ini komunikasi yang dijalin selalu cair.
“Masyarakat Karangasem kebanyakan mengharapkan agar saya mau jadi wakilnya Pak Gede Dana. Tapi apapun usulan dan harapan masyarakat itu, keputusannya tetap ada pada pimpinan kami di atas. Kalau Pak De Gadjah dan DPP menginstruksikan saya berpasangan dengan pak Gede Dana saya siap,” ucap politisi asal Banjar Perasi, Desa Pretima, Karangasem itu, seraya menambahkan, bahwa internal partainya sampai saat ini masih melakukan survei para kandidat, termasuk survei terhadap dirinya sebagai bakal calon Bupati Karangasem.
Gerindra, kata Suyasa merupakan partai satu komando. Artinya apa yang menjadi menjadi instruksi DPD dan DPP, wajib dilaksanakan oleh DPC. Melihat kondisi politik seperti itu, Suyasa memilih lebih fokus turun membantu masyarakat ke bawah.
“Pilkada masih cukup jauh, intinya kami tidak mau terburu-buru untuk menetapkan calon bupati dan calon wakil bupati, termasuk juga koalisi,” tandasnya,
terpisah , Ketua DPC PDI Perjuangan Karangasem, I Gede Dana, mengaku memiliki hubungan bagus dengan Gerindra. Bahkan komunikasi politik yang dilakukan selama ini selalu sangat cair. Dia juga mengapresiasi suara arus bawah yang mentandemkan dirinya dengan Ketua DPC Partai Gerindra Karangasem, I Nyoman Suyasa dalam Pilkada nanti.
“Pak Suyasa sosok politikus yang sudah sangat teruji. Beliau sudah tiga kali menjadi anggota DPRD Provinsi Bali dan dua kali menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan. Melihat Suara Pileg kemarin, pak Suyasa sangat sukses dalam memimpin partainya sehingga berhasil mendudukan 9 kadernya di DPRD Karangasem,” pungkas Gede Dana. (tio/bfn)