Jalan jalan di Nusa Penida banyak yang rusak benyah latig.
SEMARAPURA, Balifactualnews.com – Perbaikan jalan di Klungkung tak kunjung terlaksana. Ini terlihat dari tidak adanya proyek perbaikan jalan yang masuk ke dalam proses tender Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Klungkung. Padahal waktu menjelang memasuki bulan ke empat. Jika ini dibiarkan, usulan perbaikan jalan yang sudah diwacanakan sejak tahun 2022 tersebut terancam mundur lagi.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD Klungkung I Wayan Baru saat ditemui, Selasa (28/3). Pihaknya menyampaikan telah mengusulkan perbaikan jalan untuk menjadi prioritas namun terus molor. Salah satu jalan rusak yang menjadi usulan yakni kerusakan jalan yang menghubungkan Desa Sampalan ke Kampung Toyapakeh.
Menurut Wayan Baru, akses jalan tersebut merupakan jalur aktivitas wisatawan menuju ke objek wisata yang ada di Nusa Penida. Selain itu jalan ini juga menjadi akses menuju Pelabuhan Toyapakeh-Nusa Lembongan yang padat penumpang baik wisatawan domestik mau pun mancanegara. Kerusakan jalan ini sangat membahayakan pengendara. Apalagi di malam hari jalan rusak dapat menyebabkan pengendara mengalami kecelakaan.
“Perbaikan infrastruktur ini sudah diusulkan sebelum anggaran perubahan tahun 2022. Sebenarnya sudah menjadi PR dari tahun 2022 namun sampai saat ini belum juga ditenderkan,” tutur Wayan Baru.
Jika hal tersebut dibiarkan menurut Wayan Baru perbaikan jalan di Nusa Penida terancam molor lagi. Mengingat proses tender hingga mendapatkan pemenang memerlukan waktu yang tidak sedikit. Apalagi dalam pengerjaannya, pengaspalan di Nusa Penida memerlukan waktu lebih lama karena terkendala pengiriman material.
“Belum lagi terjadi gagal tender sehingga harus tender ulang. Seharusnya pengalaman sebelum-sebelumnya saat pengerjaan pengaspalan di Nusa Penida bisa menjadi pembelajaran,” tutur Wayan Baru.
Terkait perbaikan jalan yang tidak kunjung ditender tersebut saat dikonfirmasi Kadis Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Klungkung, I Made Jati Laksana menyampaikan pihaknya masih menyelesaikan perencanaan karena saat ini banyak terjadi perubahan kerusakan di lapangan. “Setelah perencanaan selesai langsung ditenderkan. Kita sudah berusaha berproses cepat,” pungkasnya. (Roni/bfn)