KARANGASEM, Balifactualnews.com–Pilkada serentak 2024, dipastikan akan menjadi catatan sejarah bagi masyarakat Karangasem. Sejarah itu tercipta karena tiga putra dari Kecamatan Abang tampil dalam kontestasi politik di Karangasem tahun ini.
Selain ada nama I Gede Dana sebagai calon bupati petahana, juga ada nama Wayan Kari Subali yang melaju dari calon Independen. Terakhir munculnya nama I Wayan Pandu Prapanca Lagosa—politisi yang kini aktif menggeluti dunia advokat.
Nama Pandu (Guru Pandu) semakin membumi tatkala dia dipercaya sebagai sekretaris Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi Propinsi Bali, mendampingi I Nyoman Giri Prasta, yang sekarang melaju menjadi calon Wakil Gubernur Bali dari PDI Perjuangan, berpasangan dengan Wayan Koster. Sepak terjangnya di dunia politik dan ketulusan dalam mengayuh pasemetonan Pasek, membuat dia dilirik untuk mendampingi I Gusti Putu Parwata dalam kontestasi politik Pilkada Karangasem, November bulan depan, yang diusung partai NasDem dan Golkar.
Menariknya, karier politik ketiga tokoh Kecamatan Abang ini semuanya terlahir dari rahim Banteng. Kari Subali yang masa reformasi lalu merupakan dedengkot PDI Perjuangan Karangasem bersama almarhum I Gede Sumantara Adi Pranata dan almarhum I Nyoman Matal. Lama berjuang di PDI Perjuangan, pria yang kini menjadi Bendesa Adat Kesimpar itu loncat pagar ke PNI Marhaenisme. Sempat berlabuh di partai Nasdem, namun akhirnya berhenti berpolitik dan cenderung memilih jalur independen.
Pandu Prapanca Lagosa juga sama, selain sempat memimpin barisan Banteng Muda Indonesia di Gumi Lahar, tokoh muda asal Desa Pidpid, ini juga sempat menjadi Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Abang jauh sebelum Gede Dana menduduki jabatan sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Karangasem hingga sekarang.
Pertarungan kandang tiga tokoh Abang itu dipastikan akan berlangsung seru , karena ketiganya sama-sama memiliki basis massa pendukung yang fanatik. Siapa yang unggul dan meraih simpati masyarakat pemilih?
Sebagai calon bupati petahana, Gede Dana yang berpasangan dengan I Nengah Swadi, memiliki optimisme tinggi bisa mempertahankan kepemimpinannya hingga 2029 nanti. Selain merujuk dari hasil survei yang dimiliki, Pasangan Dana-Swadi juga merasa diuntungkan, karena Pilkada Karangasem melahirkan tiga pasangan calon.
“Saya sangat bangga karena tiga putra Abang ikut berkontestasi dalam Pilkada tahun ini,” ucap Gede Dana, beberapa waktu lalu.
Kari Subali dan Pandu Prapanca Lagosa, memang menjadi kompetitornya dalam kontestasi nanti. Kendati demikian, Gede Dana mengaku tidak merasa terancam, karena program yang telah digelontorkan selama ini semuanya pro rakyat.
“Kami persilakan kepada masyarakat Abang, siapa yang terbaik diantara tiga calon ini. Kendati ada tiga calon dari Abang, kami berharap tidak sampai memunculkan ketegangan di masyarakat, Kami optimis target suara 50 persen plus terpenuhi,” harap Gede Dana.
Klaim kemenangan di atas 50 persen juga disampaikan Kari Subali yang berpasangan dengan I Ketut Putra Ismaya Jaya, melalui jalur independen. Bermodal dukungan suara 33.128 orang, pasangan calon dengan nama panggung paket Karisma itu, optimis target perolehan suara yang dipancang akan terpenuhi.
“Kami kan sudah punya modal dukungan dan sekarang tinggal memantapkan saja sehingga target bisa terlampaui,” jelasnya.
Beda halnya dengan Pandu Prapanca Lagosa, Gerakan Persatuan yang digelorakan semakin meyakinkan dirinya untuk mencapai tujuan yang diharapkan saat hari H pencoblosan nanti.
“Masyarakat harus menyambut riang gembira proses demokrasi ini. Semua pasangan calon memang memiliki peluang yang sama, tapi saya bersama I Gusti Putu Parwata meyakini akan bisa mencapai pada titik tujuan itu dengan kemenangan yang sempurna,” ucap calon wakil Bupati Karangasem dari pasangan calon dengan nama panggung paket GP (Gus Par-Guru Pandu), itu. (tio/bfn)