TMMD ke-115 Kodim 1609/Buleleng TA 2022, Gelar Lomba Nyurat Aksara Bali

tmmd-ke-115-kodim-1609-buleleng-ta-2022-gelar-lomba-nyurat-aksara-bali
banner 120x600

BULELENG, Balifactualnews.com – Di hari ke-17, dalam rangka pelaksanaan TMMD ke-115, Kodim 1609/Buleleng mengelar Lomba Menulis/Nyurat Aksara Bali tingkat SD yang diikuti oleh 9 orang peserta, di Gedung Serba Guna Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, pada Jumat (28/10/2022).

Kegiatan lomba Menulis/Nyurat Aksara Bali dihadiri oleh Bati Komsos Siterdim 1609/Buleleng, Serma Kt Sunarta, yang mewakili Danramil 1609-07/Busungbiu, Kapten Inf I Made Sudiarcana selaku Panwas TMMD ke-115, Sekdes Giri Emas, Kadek Muliawan, Perangkat/Staf Desa Giri Emas, Tim penilai dari Staf Penyuluhan bahasa Bali dari Dinas kebudayaan Provinsi Bali, diantaranya Gusti Putu Hary Hermawan, Ketut Ayu Arryasih dan Ida Ayu Eka Sinta Oktariyani, serta orang tua dan guru pendamping dari masing-masing peserta.

Peserta lomba Menulis/Nyurat Aksara Bali diikuti oleh 4 Sekolah Dasar, diantaranya dari SD 1 Sangsit, SD 1 Bungkulan, SD 1 Jagaraga dan SD 1 Giri Emas.

Bati Komsos Siterdim 1609/Buleleng (Serma Kt Sunarta), dalam sambutannya menyampaikan Program TMMD ke-115 Kodim 1609/Buleleng, yang tidak hanya melaksanakan kegiatan yang bersifat fisik berupa pelebaran jalan dan rabat beton serta bedah rumah, namun juga kegiatan non fisik berupa lomba menulis/nyurat aksara Bali. “Anak -anak peserta lomba harus semangat mengikuti kegiatan, walaupun nantinya tidak sebagai juara namun setidaknya sudah turut berperan dan ini bisa dijadikan sebagai pengalaman untuk mengikuti lomba lomba selanjutnya. Kegiatan non fisik juga menjadi bagian penting dari sasaran yang harus dicapai sebagai bagian tolak ukur keberhasilan atau suksesnya program TMMD 115 Kodim 1609/Buleleng,” ujarnya.

Lomba Menulis/Nyurat Aksara Bali ini merupakan terobosan dalam mengimplementasikan pelestarian bahasa, aksara dan sastra Bali, karena sekolah menjadi salah satu tempat untuk melestarikan keberadaan bahasa, aksara dan sastra Bali. “Kegiatan ini juga sebuah pelajaran budi pekerti, karena menulis akasara Bali itu mengajarkan sikap yang baik. Anak-anak yang belajar aksara ini akan memunculkan aura positif dari dalam dirinya, sehingga bisa dibiaskan dalam bentuk keluarga lalu ke masyarakat,” jelasnya.

Kegiatan lomba ini sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan bahasa dan aksara Bali ke depan. Dengan adanya ajang ini, maka anak-anak akan terpacu untuk belajar. Ini terlihat dari antusias anan-anak dalam mengikuti lomba. “Lomba Menulis/Nyurat Aksara Bali ini tiada lain juga bertujuan untuk mengembangkan bahasa, aksara dan sastra Bali di kalangan anak siswa dari sedini mungkin sehingga aksara Bali tetap ajeg dan metaksu sebagai warisan leluhur kita,” ucapnya.

Dari lomba menulis/nyurat aksara Bali kali ini, diperoleh 3 pemenang juara umum, diantaranya juara 1 diraih Gede Desta Juanda. P dari SDN 1 Giri Emas, juara 2 diraih Komang Agus Diva Maha S dari SDN 1 Bungkulan, dan juara 3 diraih Komang Ayumi Oktaviani dari SDN 1 Jagaraga. Sedangkan untuk juara harapan 1 diraih Putu Shiva Deevika Sugiananda dari SDN 1 Sangsit, juara harapan 2 diraih Putu Kanesia Sandyaripa Prayudhia dari SDN 1 Sangsit dan juara harapan 3 diraih I Gusti Ayu Made Budhiarti dari SDN 1 Sangsit. (tya/bfn)