DENPASAR, Balifactualnews.com – Istimewa. Kata itulah yang akan terucap pada PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Soalnya dari jumlah medali emas yang diperebutkan maupun jumlah cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan, jauh lebih banyak dibanding di PON XX/2021 di Papua lalu. Dan PON 2024 tetap tidak akan ada perubahan dan akan tetap digelar di bulan September 2024 mendatang, meski pada tahun tersebut ada Pilpres, Pileg, Pilkada dan lainnya.
Diakui Sekretaris Umum (Sekum) KONI Bali Nyoman Yamadhiputra, dirinya mengetahui semua itu setelah mendampingi Ketua Umum KONI Bali IGN. Oka Darmawan saat ke dua provinsi tersebut beberapa hari lalu.
“Terkait kepastian gelaran PON 2024 sepertinya tidak ada perubahan dan informasinya malah Presiden menentukan pembukaannya pada 8 September 2024 mendatang. Jadi kami akan lebih siap dalam sisi persiapan karena sudah jelas gelaran PON 2024 tidak mundur setelah ada statemen Presiden tersebut,” ujar Yamadhiputra di KONI Bali, Kamis (2/2/2023).
Sementara untuk cabor yang dipertandingkan di PON 2024 total 65 cabor dengan perebutan medali emas total 1114 keping, dengan pembagian di Aceh 33 cabor dan Sumut 34 venue atau tempat pertandingan. Perbedaan jumlah venue lebih banyak ketimbang jumlah cabor menurut pria yang juga Ketua Harian Pengprov Perisai Diri (PD) Bali itu, karena satu cabor ada beberapa bagian di dalamnya, seperti sepakbola ada sepakbola lapangan besar, sepakbola pantai dan futsal.
“Itu perkiraan saya. Secara umum 1114 medali emas di PON 2024 lebih banyak karena kalau di PON Papua lalu hanya memperebutkan 688 emas saja. Termasuk cabor yang dipertandingkan tadi 65 cabor sementara di Papua hanya 37 cabor sehingga ada peningkatan 28 cabor atau meningkat 87 %,” papar Yamadhiputra.
Estimasinya, jika dengan jumlah cabor yang dipertandingkan di PON 2024 tersebut lanjutnya, jika semua atlet Bali lolos PON maka akan bisa berjumlah sekitar 900 atlet. Sedangkan di PON Papua silam atlet Bali yang berlaga berjumlah total 235 atlet dari 29 dengan total 37 cabor yang dipertandingkan. (ena/bfn)