Tradisi Ter-teran dan Rejang Lilit Desa Pekraman Jasri, tampil memukau saat parade HUT Kota Amlapura ke 382, Rabu(22/6/2022). Foto Credit @They Alit (Komunitas Photografer Karangasem).
KARANGASEM, Balifactualnews.com — Hari jadi Kota Amlapura yang ke 382 tahun 2022 ini dipusatkan di Taman Budaya Candra Bhuana Amlapura Rabu(22/6/2022). Meski dilaksanakan dengan sederhana, namun kemeriahan Hut ke-3 Kota Amlapura itu justru terlihat sangat meriah, masyarakat Karangasem tumpah ruah untuk menyalsikan parade budaya yang menyajikan ragam tradisi dari berbagai desa di Kabupaten Karangasem.
Perhelatan HUT Kota Amlapura yang ke 382 ini, seperti mengobati masyarakat Karagasem yang haus akan hiburan terkukung selama pandemi. Tradisi tradisi di Karangasem yang memang sudah dikenal oleh masyarakat Dunia kini dihadirkan kembali oleh Pemkab Karangasem melalui pawai budaya yang melibatkan 1500 orang peserta.
Pada kesempatan itu, Bupati Karangasem I Gede Dana didampingi Wabup Artha Dipa, Ketua DPRD Karangasem I Wayan Suastika dan Sekda Sedana Merta. Dengan mengambil sub tema Mewujudkan Karangasem yang Prakerthi Nadi melalui Pelestarian Budaya Lokal, peserta yang terlibat berasal dari SMP Negeri dan Stap se-Kabupaten Karangasem masing-masing kontingen 100 orang.
Para peserta pawai budaya akan menempuh rute start dari Taman Budaya melewati Jalan Sultan Agung menuju Jalan Gajah Mada hingga finish di Tugu Pahlawan di Jalan Ponogoro. Dalam sambutannya Bupati Gede Dana menyampaikan, pawai budaya digelar selain untuk memberikan hiburan sehat dan edukatif bagi seluruh lapisan masyarakat Karangasem.
“Pawai budaya ini juga untuk memberikan panggung apresiasi seni terhadap seniman dan pelaku seni di Bali, khususnya di Karangasem. Selain itu juga merupakan upaya adaptasi kebiasaan baru bangkit dari pandemi demi menjaga produktivitas kreatifitas masyarakat,” ucap Bupati Gede Dana.
Kepada semua masyarakat, Bupati juga mengajak untuk mengapresiasi karya para seniman dan pelaku seni melalui ragam karya dan tradisi yang ditampilkan, karena lanjut Gede Dana, pelestarian dan apresiasi karya seni sudah menjadi tanggungjawab bersama sebagai Krama Bali untuk mewariskan keluhuran nilai nilai adat istiadat, tradisi, seni budaya dan kearifan lokal Bali yang adi luhung. (ger/bfn)