Ucapkan Mantram OM, Astuti Selamat dari Kecelakaan Maut di Jalur “Tengkorak” Sidemen

Kapolsek Sidemen AKP Merta Kariana  saat   membawa korban  Astuti ke Puskesmas Sidemen (inset)  dan lokasi truk engkel milik almarhum Made Suartana yang terjerembab ke jurang sedalam 25 meter di Dusun Dlod Yeh, Talibeng.

KARANGASEM,Balifactualnews.com— Jalur tengkorak  di jalan tanjakan Dusun Dlod Yeh, Desa Talibeng, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Bali, sering memakan korban jiwa. Selain jalannya kecil tanjakan ekstrim yang diawali dengan tikungan, juga menjadi salah satu pemicu.

Mogoknya truk engkel DK DK8695 MA pengangkut keramik yang dikemudikan I Made Suartana Tedja (66), asal Lingkungan, Mergan, Semarapura Kelod Kangin, Kabupaten Klungkung, hingga memakan dua korban nyawa menjadi bukti keangkeran  jalur tersebut.

Berita terkait : Truk Bermuatan Keramik Masuk Jurang di Sedemen, Sopir dan Kernek Tewas

Jumat 21 Mei 2021, sekitar pukul 14.30 Wita, tampaknya menjadi hari yang sial bagi I Ketut Sadia (48), warga asal Dusun  Dlod Yeh, Desa Talibeng,  Kecamatan Sidemen. Betapa tidak, sore itu, batinnya merasakan tidak nyaman setelah melihat   truk engkel bermuatan keramik yang dikemudikan I Made Suartana Tedja melintas di depan benkel motor miliknya.

Sudi yang menjadi saksi mata laka lantas maut di jalur tengkorak itu, sempat membatin dan meragukan  Suartana  bisa melajukan  kendarannya di jalan tanjakan tersebut.

“Saya sempat meragukan truk engkel itu bisa lolos dari tanjakan.  Dan benar, truk yang jatuh ke jurang itu  adalah truk  penuh muatan yang saya lihat melintas depan benkel.  Terdengar ada suara dentuman cukup keras. Warga juga berhamburan keluar  beramai-ramai mendatangi lokasi kejadian,” ucap  Sadia kepada petugas yang melakukan olah TKP.

Saksi Sadia mengaku sempat histeris  melihat laka lantas maut itu.  Bahkan dirinya merasa berdosa, karena sebelumnya sempat membatin tak karuan setelah melihat truk  bermuatan keramik itu yang  melintas di depan benkelnya.

“Kendati saya tidak ada dalam truk itu, tapi  jantung saya benar-benar bergetar.  Sering ada kejadian seperti ini, tapi baru kali ini  benar-benar saya merasakan ada yang aneh,” terangnya kepada petugas.

Lain lagi pengakuan  Ni Wayan Astuti.   Korban selamat yang juga Karyawan Toko Mandala asal Banjar Karang Dadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, ini menceritakan, bahwa  dia mengaku pasrah melihat kejadian itu. Terlebih setelah  truk yang ditumpangi  tak bisa menanjak dan terguling-guling hingga terperosok jurang sedalam 25 meter.

“Saya tidak ingat betul,  nyawa saya seperti sudah melayang-melayang.  Saat mobil terguling-guling  saya hanya ingat mantram Om saja. Astungkara saya terselamatkan dari musibah ini,” akunya.

Kejadian itu, membuat Astuti mengalami luka-luka pada bagian tubuhnya dan kini masih mendapat perawatan dari Puskesmas Sidemen.   (ger/ tio/bfn)

Exit mobile version