KARANGASEM, Balifactualnews.com – Upacara Usaba Desa di Desa Adat Lebu merupakan tradisi tahunan yang sangat penting bagi masyarakat setempat. Dalam prosesi ini, 12 pengayah atau sekaa roras yang dipilih dari warga Desa Lebu akan mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk upacara tersebut, termasuk mencari perlengkapan upacara dan menghaturkan jro gede atau babi sebagai sarana upacara.
Menurut Bendesa Adat Lebu, I Wayan Darmanta, menjadi sekaa roras merupakan kewajiban krama laki-laki Desa Adat Lebu yang sudah siap turun bermasyarakat dan ngayah secara tulus ikhlas di pura.
“Dalam upacara Usaba Desa, sekaa roras memiliki peran penting dengan mempersiapkan segala kebutuhan ritual. Mereka mencari dan mengumpulkan perlengkapan seperti pala bungkah dan pala gantung yang memiliki makna spiritual dan simbolis dalam upacara tersebut,” ucap Wayan Darmanta, dikonfirmasi, Selasa (24/6).
I Wayan Darmanta, menjelaskan bahwa menjadi sekaa roras merupakan kewajiban bagi krama laki-laki Desa Adat Lebu yang akan dipilih secara bergantian.
“Syarat utama untuk menjadi sekaa roras adalah pasangan suami istri telah melakukan upacara Manusa Yadnya mepandes atau metatah, yang menandakan mereka telah siap untuk ngayah di masyarakat dan pura dengan penuh kesungguhan,” ungkapnya.
Dalam prosesi upacara Usaba Desa, jro gede (babi) memiliki peran penting sebagai sarana spiritual. Sekaa roras bertanggung jawab menghaturkan jro gede dan melakukan prosesi penimbangan menjadi 6 bagian dengan menggunakan sesuhunan, yang merupakan simbol kesucian dan tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Menjelang puncak Usaba Puseh, sekaa roras diwajibkan untuk mencukur rambut dengan model pendek sebagai simbol kesucian. Selain itu, mereka juga akan berganti nama dengan identitas baru yang bisa merujuk pada nama panggilan atau menyisipkan nama leluhur. Hal ini bertujuan sebagai pengingat asal-usul keluarga mereka.
“Nama yang digunakan nanti, juga diharapkan menyisipkan nama leluhur atau tetua di keluarganya. Ini sebagai pengingat juga, dari keluarga mana ia terlahir,” jelas pria yang juga Ketua MDA Kecamatan Sidemen, itu. (tio/bfn)













