DENPASAR, Balifactualnews.com – Ditengah kabar belum jelas soal para pebulutangkis yang boleh turun PON 2024 maksimal berusia 21 tahun, kini menjadi penantian pebulutangkis kaka 2024k beradik I Gede Pasek Ekayana dan adiknya Ni Kadek Wulan Julliandini. Ya maklum, kakak beradik yang baru saja sama-sama juara III di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) yang bulan lalu usai digelar.
Kakak beradik putra dan putri pasangan Made Suwitra dan Wayan Suardiani itu sama-sama membela Universitas Warmadewa. Jika Ekayana dari Fakultas Ekonomi semester I sementara Wulan dari Fakultas Hukum smeseter VII. Meski Ekayana sebagai kakak namun ketinggalan kuliah dari Wulan karena Ekayana sebelumnya mengikuti klub besar seperti PB Exist di Jakarta selama 3 tahun dan berlanjut di PB Icuk Sugiarto atau ISTC Sukabumi Jawa Barat selama 1 tahun.
“Kami sekarang ini sementara fokus dulu di akademis yakni kuliah sambal melatih privat pebulutangkis-pebulutangkis belia. Selain itu semoga nanti di PON batas pebulutangkis yang boleh turun minimal sama dengan sebelum yakni maksimal 25 tahun. Kami berharap itu karena usia saya 22 tahun dan adik saya Wulan 21 tahun sehingga masih bisa turun di PON. Kalau saya sudah pernah turun di PON XX di Papua taun 2021,” ujar Ekayana diamini Wulan di Denpasar, Senin (5/12/2022).
Harapan itu lanjutnya, tak hanya untuk dirinya sendiri karena jika PON pebulutangkis usia maksimal 21 tahun, maka akan banyak pebulutangkis muda usia diatas 21 tahun akan menganggur dan nasibnya tidak akan jelas. “Saya harap kepastian pebulutangkis di PON bisa seperti sebelumnya yakni maksimal 25 tahun,” harap Ekayana.
Sementara itu Wulan menambahkan, dirinya dan kakaknya berterima kasih kepada Wakil Rektor III Universitas Warmadewa, Wayan Parwata.
“Kami sangat berterima kasih kepada bapak Parwata yang telah memberikan dukungan dan suport yang begitu besar sehingga kami bisa berangkat dan bertanding di Pomnas,” pungkas Wulan. (ena/bfn)