Wanita Cantik Asal Tianyar Tengah, Tewas Gantung Diri di Kebun Mete

banner 120x600
Petugas Polsek Kubu saat sedang melakukan olah TKP atas kejadian gantung diri warga Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Minggu(6/3/22) lalu.

KARANGASEM, Balifactualnews.com — Aksi nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri yang dilakukan seorang wanita cantik berinisial KAN (15) di kebun mete,  menggegerkan warga Banjar Moncol, Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem.

Dikonfirmasi Selasa (8/3/2022), Kapolsek Kubu AKP I Nengah Sona, membenarkan peristiwa gantung diri yang terjadi pada Minggu (6/3/2022) itu. Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan medis yang dilakukan Puskesmas Kubu, kata Sona, korban meninggal dunia murni karena gantung diri.

“Hasil pemeriksaan luar pada tubuh korban tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan akibat perlakuan orang lain, kecuali bekas jeratan tali nilon warna biru di leher. Korban meninggal dunia dengan ciri-ciri lidah menjulur dan dari kemaluan mengeluarkan cairan serta dubur mengeluarkan kotoran,” ungkapnya.

Terkait kejadian, lanjut AKP Sona, kedua orang tua dan pihak keluarga sudah megikhlaskan kepergian korban dan menolak untuk dilakukan otopsi. “Kami sudah tawarkan untuk melakukan otopsi jenazah korban, tapi pihak keluarga menolak dengan mengatakan, bahwa kejadian itu bagian dari musibah,” terangnya.

Aksi gantung diri yang dilakukan korban, pertama kali diketahui oleh ibu kandung korban, Ni Ketut Muliadi (43), sekitar pukul 11.30 Wita.

Dikatakan, saksi Ni Ketut Muliadi pada hari kejadian sekitar pukul 07.00 Wita, berangkat kepasar dan kembali pulang ke rumahnya sekitar pukul 08.00 Wita. Satibanya di rumah, saksi sontak kaget, karena anaknya KAN yang mengalami gangguan mental tidak ada di rumah.

Saksi kemudian tergopoh-gopoh memanggil suaminya I Nyoman Muliadi untuk diajak mencari keberadaan anaknya. Pasutri itu menanyakan keberadaan anaknya kepada tetangga terdekat, namun tak satu pun ada yang melihat korban.

Kemudian setelah KAN yang ditunggu-tunggu tidak kembali. saksi Ni Ketut Muliadi bersama suaminya kembali mencari keberadaan anaknya. Sasaran pencarian di kebun mete milik Wayan Widra (75) yang berlokasi di barat rumahnya. Langkah mereka tiba-tiba terhenti setelah mendapati sosok tubuh wanita menggelayut di pohon mete. Saat didekati, sosok itu adalah KAN anaknya.

Sontak pasutri itu menjerit. Dalam situasi panik, pasutri ini lantas memberitahukan kepada tetangga dan keluarga besar minta pertolongan untuk menurunkan anaknya yang tergantung di pohon mete. Sayangnya saat diturunkan korban dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

“Anak kami memang menderita gangguan mental sejak dua tahun lalu, musibah ini kami sudah ikhlaskan,” lirihnya kepada petugas saat melakukan evakuasi. (ger/bfn)