*8 Hari di Karantina, Hanya Dapat Bantuan Sekali
Kawil Banjar Dinas Cegeng, Ketut Sulendra (Nyelem) saat menurunkan bantuan sembako untuk disalurkan kepada warga yang menjalani karantina, pekan lalu. (foto:ist)
KARANGASEM, Balifactualnews.com—Warga masyarakat Dusun Cegeng, Desa Kertabuana, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, mulai mengeluh tanggungjawab Pemkab Karangasem terkait minimnya bantuan logistik yang disalurkan kepada warga Cegeng yang sudah menjalani karantina sejak delapan hari terakhir.
Keluhan itu bukan tanpa dasar. Pasalnya, selama delapan menjalani karantina ( terhitung sejak 27 Juni 2020 karantina diberlakukan pemerintah Red), mereka hanya mendapatkan sekali bantuan sembako berupa 5 kilogram beras, mie instan,1 liter minyak goreng dan gula untuk 342 KK yang menjalani karantina dengan penduduk berjumlah 1065 jiwa itu.
“Saat memberlakukan karantina, Pemkab Karangasem berjanji akan memenuhi logistik warga selama menjalani karantina. Faktanya, sampai hari ini warga kami menjalani isolasi mandiri, pemerintah tidak ada lagi menyalurkan bantuan logistik seperti yang digembar-gemborkan sejak awal,”ucap Kepala Wilayah Banjar Cegeng I Ketut Sulendra, kepada media ini melalui sambungan telepon, Minggu (5/7/20).
Pria yang akrab disapa Pak Nyelem itu, menambahkan, bantuan 5 kg beras dari Pemkab Karangasem itu, hanya mampu memenuhi kebutuhan warganya untuk dua hari saja. Pasalnya rata-rata warga disana memiliki keluarga lebih dari tiga orang
“Bantuan sembako dari Pemkab Karangasem baru datang 28 Juni sore dan langsung sudah kita bagikan ke warga. Sudah 8 hari kami di karantina, tapi Pemerintah belum juga ada mengirimkan bantuan susulan. Kami merasa bersyukur ada pihak ketiga yang berempati dengan kondisi yang kami hadapi sekarang,” ucap Nyelem.
Kebutuhan lainya seperti kebutuhan sayur mayur, lauk,kebutuhan bayi berupa susu, pampes, kata Nyelem sama sekali belum ada dari pemerintah . Pihaknya selaku kepala wilayah mengaku bisa berbuat banyak untuk bisa memenuhi permintaan masyarakatnya itu.
“Beras bantuan dari pihak ketiga sudah habis, entah kemana Pemkab Karangasem, Kami di karantina seperti ini, tapi kebutuhan logistik masyarakat tidak diurus,” ucapnya ketus.
Senada dengan Nyelem, Satgas Desa Kertha Buana, I Nengah Mandi, mendesak Pemkab Karangasem untuk bertanggungjawab atas pemberlakuan karantina wilayah di Dusun Cegeng tersebut. Pihaknya menilai pemerintah seperti lepas tangan atas kondisi tersebut, dan cenderung terkesan menyerahkan persoalan yang ada kepada Satgas di Desa.
“Jangan kami ditelantarkan seperti ini. Belum lama ini ada warga kami yang sakit, tapi petugas kesehatan tidak ada yang berjaga. Kami kebingungan, beruntung ada bidan di desa yang mau menangani,” tukasnya. (asa/tio/bfn)