BADUNG, Balifactualnews.com – Bila sebelumnya Pengkab FORKI Badung membatasi karateka putra dan putri maksimal 2500 peserta pada Kejuaraan Karate bertajuk “KONI Badung Sport Tourism (KBST) 2023” namun kenyataannya atas desakan peserta, akhirnya peserta ditampung maksimal 3000 karateka yang akan adu kualitas. Ini jumlah terbanyak diantara 6 cabang olahraga (cabor) lainnya yang telah mengikuti KBST 2023.
Menurut , kejuaraan karate yang akan dilangsungkan di GOR Purna Krida Kerobokan Badung itu digelar 20 – 23 Oktober 2023. Sedangkan wellcome dinner dilakukan pada 19 Oktober 2023 malam di salah satu Kafe di Kawasan Canggu, Badung.
Dijelaskan Murti, karena cabang olahraga (cabor) Karate paling akhir menyelenggarakan program KONI Badung Sport Tourism dari 7 cabor yang dipertandingan, maka dirinya bertekad membuat suasana pembukaan kejuaraan lebih meriah. “Kami punya partner kerja untuk membuat GOR lebih meriah, sehingga atlet menjadi betah,” kata Murti yang juga karyawan Bank Swasta di Bali.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Badung Made Nariana mengingatkan kepada FORKI Badung, di tengah peminatnya banyak panitia diharapkan memperhatikan peningkatan prestasi atlet Karate Badung. Tujuan program Sport Tourism 2023 KONI Badung adalah meningkatkan prestasi atlet Badung, dan ikut membantu program pemerintah dalam dunia pariwisata.
Sport tourism ini, juga menjadi program KONI Bali dan KONI Pusat, sekalipun masih sepanjang program. “Syukur KONI Badung sudah dapat melaksanakan lebih dahulu, dengan mendatangkan banyak turis yang berolahraga di Badung,” tutur Nariana saat dikonfirmasi, Senin (16/10/2023).
Berdasarkan pengalaman lanjut mantan Ketua Umum KONI Bali itu, dari 7 Cabor yang ikut dalam even itu, cabor Criket, Kabaddi, Selancar Ombak, Taekondow dan Karate cukup banyak mendatangkan turis dari dalam dan luar negeri. Jumlah pastinya kini masih dihitung tim monev KONI Badung.
Nariana sendiri juga memaparkan jika pimpinan KONI akan memberikan penilaian terhadap cabor yang ikut dalam Sport Tourism ini. Ukurannya adalah jumlah peserta, pelayanan selama ajang pertandingan, manajemen penyelenggaraan, pelayanan terhadap tamu (domestik dan internasional), dan yang terpenting atlet Badung dapat meningkatkan pretasi. “Tim atlet Badung sebagai tuan rumah harus mendapat prestasi dari ajang yang kami sebut sebagai try in melawan atlet luar Bali dan atlet internasional,” tutup Nariana. (ena/bfn)