DENPASAR, Balifactualnews.com – Gelaran tes fisik III 2024 sebagai kelanjutan dari dua tes fisik di tahun 2023 yang dilakukan KONI Kota Denpasar diikuti 434 atlet Denpasar unggulan dan berprestasi dilangsungkan di GOR Ngurah Rai, Minggu (5/5/2024). Total jumlah atlet berprestasi Denpasar tersebut berasal dari 46 cabang olahraga (cabor) dibawah KONI Kota Denpasar. Test fisik itu bagian dari pembinaan olahraga prestasi di Denpasar yang nantinya mengarah pada Porprov Bali tahun 2025. Jika hasil tes nanti ada atlet yang tak memenuhi persyaratan makan akan bisa terkena degradasi.
Menurut Sekretaris KONI Kota Denpasar, Made Darmiyasa, para atlet tersebut langsung didampingi para pelatihnya di masing-masing cabor yang berjumlah 97 pelatih.
“Kegiatan yang merupakan kelanjutan dari tes fisik I dan II di tahun 2023 ini tetap bekerja sama dengan Undiksha Singaraja dan dilangsungkan selama sehari. Ini adalah program dari KONI Denpasar dalam membina olahraga berkesinambungan. Para atlet Denpasar tersebut merupakan atlet Pemusatan Latihan Kota (Puslatkot) yang merupakan program KONI Kota Denpasar,” kata Made Darmiyasa, ditengah-tengah tesfisik III.
Disebutkannya, test fisik ini merupakan lanjutan dari program KONI Kota Denpasar yang sudah berjalan mulai tahun 2023 lalu dan dilanjutkan paa tahun 2024. Malah tes fisik III ini akan berlanjut lagi di tes fisik IV yang rencananya digelar pada November tahun 2024.
“Tes fisik ini merupakan bagian dari untuk melihat terkait kebugaran fisik para atlet unggulan kota Denpasar yang nantinya bakal berlaga pada Porprov Bali 2025 dengan pelaksana kota Denpasar dan Kabupaten Badung,” terang Made Darmiyasa.
Nanti lanjutnya, jika hasil tes fisik III keluar maka akan diserahkan langsung ke setiap cabor yang ambil bagian untuk dievaluasi. “Jika nanti masih ada atlet yang fisiknya kurang maka perlu ditingkatkan lagi. Jika ada atlet yang benar-benar hasil tes buruk maa bisa diganti dengan atlet lainnya di cabor tersebut,” sebut Darmiyasa.
Pada setiap tahapan test versinya, selalu ada atlet yang didegradasi. Hanya saja kepastian jumlah atlet itu berada di masing-masing cabor yang memiliki kewenangan penuh.”Kami hanya bisa memberikan hasil dan mengevaluasi saja. Maka dengan adanya sistem itu, semua atlet Denpasar mampu mempersiapkan diri dengan bagus. Kami di KONI Kota Denpasar tidak mau masuk terlalu jauh lantaran kewenangan untuk degradasi itu murni dari cabor. Kami hanya sebatas memberitahu hasil dan mengevaluasi, keputusan mutlaknya dari cabor yang bersangkutan,” paparnya.
Menyoal atlet Denpasar yang lolos PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) tidak diharuskan ikut tes fisik III itu, karena otomatis sudah mengikuti tes fisik yang digelar KONI Bali baru-baru ini. “Ya kalau atlet PON Bali yang berasal dari kota Denpasar jika mau ikut tes fisik lagi di KONI Denpasar ini, itu lebih bagus lagi,” tutup Made Darmiyasa. (ena/bfn)