KARANGASEM, Balifactualnews.com–Jalan amblas di wilayah Bajera, Tabanan, menyebabkan penutupan jalur Gilimanuk-Denpasar dan memicu antrian panjang kendaraan, terutama truk besar pengangkut logistik.
Akibatnya, banyak kendaraan memilih jalur alternatif Singaraja-Karangasem untuk menghindari kemacetan dan menghemat waktu. Jalur alternatif ini menjadi pilihan bagi sopir truk untuk memastikan muatan mereka sampai di tujuan dengan tepat waktu.
Joko dari Surabaya dan Yanto dari Semarang, misalnya. Dua sopir truk ini memilih jalur Singaraja-Karangasem sebagai alternatif menghindari jalur Gilimanuk-Denpasar yang ditutup.
“Teman saya ada yang terjebak di jalur yang ditutup, sampai seharian penuh tidak bisa bergerak,” kata Joko, Kamis (10/7/2025).
Meskipun jalur ini memakan waktu tempuh lebih lama hingga 4 jam, mereka lebih memilih untuk tidak menunggu perbaikan jalan di Bajera yang belum pasti selesai. Prioritas utama mereka adalah memastikan muatan barang sampai di tujuan tepat waktu.
“Perjalanan melalui jalur Singaraja-Karangasem memang memakan waktu lebih lama, selisihnya bisa sampai 4 jam dibandingkan jika lewat jalur Gilimanuk-Denpasar yang biasa saya gunakan,” ungkapnya.
Mereka berharap perbaikan jalan di Bajera dapat diselesaikan secepatnya agar jalur Gilimanuk-Denpasar bisa dibuka kembali. Dengan demikian, mereka tidak perlu lagi mengambil jalur alternatif yang lebih panjang dan menghabiskan waktu lebih banyak. Saat ini, perbaikan masih berlangsung, namun belum ada informasi pasti kapan jalur tersebut akan dapat dilalui kembali.
Hal yang sama diungkapkan Yanto. Sopir asal Kediri dengan tujuan Mengwi itu juga lebih memilih untuk menempuh jalur Singaraja-Karangasem.
“Walaupun jalur Singaraja-Karangasem ini lebih jauh, prioritas utama saya adalah memastikan barang sampai di tempat tujuan dengan selamat dan tepat waktu. Sekarang, saya akan istirahat dulu dan tidur sebentar sebelum melanjutkan perjalanan lagi. Harapannya, perbaikan jalan di Bajera bisa segera selesai sehingga jalur Gilimanuk-Denpasar bisa dibuka kembali dan perjalanan bisa lebih efisien,” ungkapnya. (tio/bfn)













