KARANGASEM, Balifactualnews.com–Festival Bugbug Menyapa yang digelar Desa Adat Bugbug, Kabupaten Karangasem, di Gapura Sanghyang Ambu, sudah berakhir dan tutup dengan kemeriahan pesta kembang api, Minggu (31/12/2023).
Penutupan festival pada penghujung tahun itu, berlangsung sangat meriah, selain di hibur penyanyi mebasa Bali beraliran koplo, Gus Jodi, kemeriahan festival juga diisi beragam tari-tarian yang ditampilkan ibu-ibu Pakis Desa Adat Bugbug. Tapi tak kalah menariknya, penampilan tarian kolosal Bugbug Menyapa, sekaligus menutup segala rangkaian jalan festival terkesan sangat magis, karena diiringi gamelan yang sangat eksotis. Taburan warna warni kembang api juga membuat Gapura Sanghyang Ambu yang sudah gagah semakin terlihat agung dan eksotik.
“Mari kita kubur dalam-dalam cerita memilukan yang sempat terjadi kemarin, dan sudah waktunya kita merangkul dan menyapa semua semeton bugbug untuk bersatu kembali dalam membangun kemajuan desa. Selamat tahun baru 2024. Mari bersatu untuk menciptakan kedamaian di desa,” ucap Kelian Desa Adat Bugbug, Jro Nyoman Purwa Ngurah Arsana di hadapan para undangan pada malam penutupan festival Bugbug Menyapa itu.
Sebelumnya, Festival Bugbug yang digelar di depan Gapura Sanghyang Ambu, Sabtu (30/12) berlangsung meriah. Hadirnya tarian kolaborasi Bugbug Menyapa yang ditampilkan daha-teruna Desa Adat Bugbug selain mampu menyemarakkan suasana festival yang baru pertama kali digelar, juga diharapkan bisa menjadi pemantik agar masyarakat Desa Bugbug semakin guyub.
Purwa Arsana mengatakan, potensi pariwisata yang ada di desanya sangat komplit, mulai dari panorama alam dengan gugusan perbukitan yang indah, sawah, hingga laut yang memiliki kekayaan hayati yang juga sangat luar biasa.
“Desa kami juga memiliki tradisi budaya yang tidak ada duanya di Bali. Ini juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Desa kami,” ucap Purwa Ngurah Arsana.
Purwa Arsana yang saat ini masih duduk di kursi DPRD Bali, menambahkan, festival Bugbug bagian dari upaya untuk mempromosi potensi pariwisata yang ada di desanya dan bisa menjadi pintu masuk utama untuk menyapa para wisatawan. Apalagi, saat ini di wilayah Sanghyang Ambu telah dibangun sebuah gapura yang sangat agung dan sudah menjadi ikon Desa Bugbug maupun Karangasem. (tio/bfn)