KARANGASEM, Balifactualnews.com – Gubernur Bali periode 2018-2022, Wayan Koster, menyemprit pihak badan pengelola fasilitas kawasan Pura Besakih menyusul pedagang kaki lima semakin menjamur berjualan di areal Pura Agung Besakih.
Selain membawa kesan kumuh, kehadiran pedagang kaki lima di sepanjang ruas jalan menuju Pura Penataran Agung, itu juga sangat mengusik kenyaman pemendek dan wisatawan.
Koster sangat terusik dengan kondisi itu, pasalnya pedagang kaki lima sudah 6 bulan berjualan, namun tidak ada upaya penanganan dari pihak terkait.
“Kita akan tata kembali, nanti saya instruksikan badan pengelola fasilitas kawasan Besakih untuk menertibkannya,” tegas Koster ditemui usai prosesi mejaya-jaya bersama kepala daerah se Bali di Pura Agung Besakih beberapa waktu lalu.
Gayung bersambut, sikap tegas Koster itu langsung direspon pihak Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung (FKSPA) Besakih. Dikonfirmasi, Kamis (13/2), Kepala Badan Pengelola FKSPA Besakih, I Gusti Lanang Muliarta, mengatakan akan segera mencarikan solusi dan menertibkan para pedagang kaki lima yang berjualan di Bencingah Agung hingga jalan menuju Pura Penataran Agung.
“Kami dari tiga pilar (Badan Pengelola, Jro Bendesa dan Kepala Desa Besakih) sudah mengadakan pertemuan untuk merumuskan solusi terbaik terkait persoalan pedagang ini,” jelasnya.
Pihak badan pengelola mencatat, sampai saat ini terdapat 72 pedagang yang berjualan di kawasan tersebut. Para pedagang ini rencananya akan direlokasi ke tempat yang lebih sesuai agar tidak mengganggu kesucian dan pemandangan di sekitar Pura Agung Besakih.
“Rencananya relokasi akan dilaksanakan sebelum Karya Ida Bhatara Turun Kabeh. Kami berharap setelah mereka direlokasi, kawasan suci Pura Agung Besakih tetap terjaga kebersihannya serta memberikan kenyamanan bagi pemedek yang sembahyang dan wisatawan yang berkunjung,” harapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Karangasem, I Gusti Agung Dwi Putra, sempat menyayangkan menjamurnya pedagang kaki lima berjualan dia areal Pura Agung Besakih. Selain mengusik kenyamanan pemedek, juga mengganggu wisatawan yang sedang menikmati keagungan Pura terbesar umat Hindu di seluruh Indonesia itu. (tio/bfn)