KARANGASEM, Balifactualnews.com – Para petani yang ada di Subak Lebu, Desa Lokasari, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, menjerit karena puluhan hektar tanaman padi yang ada disana kekurangan air. Saluran irigasi yang dangkal dan sudah banyak mengalami kerusakan dinilai menjadi penyebab semua itu.
“Saluran air yang dangkal ditambah banyak yang mengalami kerusakan membuat aliran air menjadi mengecil. Saat ini ada puluhan hektar tanaman padi yang baru ditanam mengalami kekeringan,” kata Bendesa Adat Lebu, I Wayan Darmanta, Minggu (9/3).
Dia menjelaskan, luas padi yang kekurangan air mencapai 44 hektar. Padi ini baru ditanam sekitar 20 harian. “Irigasi hulu hulu tukad yeh masin semakin mengecil, saluran irigasi semakin dangkal akibat pembangunan yang terjadi. Material bangunan yang hanyut mengendap di saluran irigasi,” katanya.
Memenuhi kebutuhan air para petani di Subak Lebu, kata Darmanta, saat ini sudah dilakukan proses pengairan dilakukan secara bergilir dengan subak Umaya, Pempatan, Tohjiwa dan Lebu. Bahkan, petani sampai begadang mengawasi sawahnya agar padi bisa mendapatkan air.
Menyikapi persoalan itu, krama subak sudah berkoordinasi dengan klian subak untuk mengajukan permohonan perbaikan saluran irigasi ke Pemerintah Daerah, akan tetapi hingga saat ini belum kunjung mendapatkan perbaikan.
“Saya berharap, nantinya ada perbaikan infrastruktur saluran irigasi dari pemerintah daerah. Panjang irigasi diperbaiki sekitar 1 kilometer,”harapnya. (tio/bfn)