KARANGASEM, Balifactualnews.com—Pemkab Karangasem mesti terus membuat terobosan dalam mendongkrak pendapatan daerah dari retribusi Rekreasi dan Olahraga yang dikelola Dinas Kebudayaan dan Kebudayaan, setempat. Pasalnya pendapatan dari sektor ini masih berada dibawah 40 persen dari target yang ditentukan.
Terkait pendapatan retribusi Rekreasi dan Olahraga , seperti snorkeling, diving, dan arung jeram, Pemkab Karangasem memasang target pada APBD Induk 2023, sekitar 2.9 miliar. Sedangkan realisasinya baru mencapai 809 juta lebih, terhitung sejak Juli 2023. Sedangkan sisa 2 miliar lebih belum terealisasi. Mengingat sisa waktu masih 5 bulan, sepertinya Dinas terkait pesimis untuk bisa memenuhi target pendapatan tersebut.
Plt Kepala Disbudpar Kabupaten Karangasem, Wayan Purna, Rabu (9/8) mengungkapkan, realisasi retribusi rekreasi dan olahraga terbilang kecil. Hanya saja yang bersangkutan tak bisa memastikan jika kecilnya realisasi retribusi karena kebocoran. Kemungkinan karena faktor lainnya. Diantaranya karena bencana.
“Sejak beberapa bulan Karangasem sering di guyur hujan yang mengakibatkan banjir bandang. Mungkin karena bencana, pengunjung takut melakukan rafting, snorkeling, dan diving. Apalagi beberapa jalur rafting rusak lantaran hujan,”ungkap I Wayan Purna.
Purna yang juga sebagai Asisten 1 Setda Karangasem, mengakui, banyaknya pintu menuju lokasi rafting, diving, dan snorkeling, membuat petugas tidak bisa melakukan pengawasan maksimal. Hal itu dinilai sangat berpengaruh terhadap realisasi retribusi. “Mengantisipasi hal ini, kami sudah terus meminta petugas untuk memaksimalkan pengawasan, namun hasil yang didapatkan belum bisa maksimal,” pungkasnya. (tio/bfn)