Sebanyak 28 Veteran Perang Karangasem Menanti Perhatian

sebanyak-28-veteran-perang-karangasem-menanti-perhatian
Ketua Legiun Veteran RI kabupaten Karangasem, I Made Oka.
banner 120x600

KARANGASEM, Balifactualnews.com – Sebanyak 28 veteran perang yang masih tersisa di Kabupaten Karangasem saat ini kembali menanti perhatian dari Pemerintah daerah kabupaten Karangasem, yang sejak 2 tahun belakangan mereka (para veteran-Red) tidak lagi menerima hibah. hal itu diungkapkan  Ketua Legiun Veteran RI kabupaten Karangasem, I Made Oka(71), Kamis (9/11/2023).

Disampaikan Oka, bantuan dana hibah yang diterima terakhir adalah pada tahun 2021 lalu. Saat itu pihaknya mendapatkan hibah dari Pemerintah Daerah Karangasem sebesar Rp 80 juta untuk kegiatan yang dilakukan. Atas kondisi tersebut pihaknya hanya berharap kepada pemerintah supaya bisa kembali memberikan bantuan hibah setiap tahunnya.

“Kami para veteran ini hidupnya tidak lama lagi, baik pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi bahkan sampai pemerintah pusat, semoga masih ingat dengan kami, mantan pejuang perang yang rela menumpahkan darahnya, untuk merebut kemerdekaan Republik ini hingga saat ini,” harapnya.

Made Oka menambahkan, saat ada dana hibah tahun 2021, pihaknya rutin melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang bela negara yang sesungguhnya, baik ke sekolah sekolah ataupun sosialisasi ke desa desa. Saat ini Oka menempati kantor eks kantor Dinas pariwisata Karangasem dengan memiliki staf hanya 1 orang dan itupun honor staf hanya mengandalkan dari dana hibah, namun sejak 2 tahun tidak menerima hibah, Oka memberikan honor kepada staf nya dari dana pensiunan pribadinya.

“Kami berharap kedepannya dapat bantuan hibah agar bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diprogramkan. Hingga saat ini jumlah veteran perang di Karangasem yang masih hidup sebanyak 28 orang. Sebanyak 14 orang veterang dari Kecamatan Karangasem, Kecamatan Abang 1 orang, Bebandem 2 orang, Selat 1 orang, Rendang 3 orang, Sidemen 1 orang, dan dari Kecamatan Manggis sebanyak 6 orang,” pungkas Made Oka yang semapot bercerita saat dirinya dikirim ke Timot Timur untuk mempertahankan NKRI hidup di hutan belantara selama 1 tahun lebih, sebelum akhirnya bisa keluar hutan dengan selamat bersama 5 orang rekannya. (ger/bfn)