DENPASAR, Balifactualnews.com – Kendati di tahun PON XXI/2024, nampaknya KONI Denpasar tetap konsisten melakukan pembinaan dan menjaga predikat Kota Denpasar sebagai barometer pembinaan atlet muda dan junior. Itu terbukti dengan program KONI Denpasar yakni Walikota Cup tetap dihelat pada tahun 2024 ini atau selesai Lebaran.
Kepastian helatan Walikota Cup itu diputuskan pada Rapat Kerja (Raker) KONI Kota Denpasar di Denpasar, Jumat (22/3/2024). KONI Denpasar sendiri memperoleh dana bantuan hibah dari Pemkot Denpasar tahun 2024 sebesar Rp. 16 miliar.
“Semua dana itu memang salah satunya juga dianggarkan untuk Walikota Cup yang diikuti semua cabang olahraga (cabor) dibawah KONI Denpasar. Tak hanya Walikota Cup saja melainkan juga ada Pemusatan Latihan Kota (Puslatkot) atlet -atlet unggulan Denpasar,” kata Ketua Umum KONI Denpasar, IB Toni Astawa saat Raker KONI Denpasar.
Bahkan untuk persiapan menghadapi Porprov Bali 2025, KONI Denpasar akan melakukan langkah – langkah positif demi pembinaan dan prestasi para atletnya. “Nantinya kami akan mendatangkan pelatih berkualitas yang bertaraf nasional maupun internasional untuk memberikan bekal kepada para atlet-atlet cabor dibawah kami,” terang pria yang akrab disapa Gus Toni itu..
Dengan semua itu lanjutnya, dirinya berharap dana bantuan KONI Bali ke cabor dibawahnya bisa dimanfaatkan dengan baik untuk peningkatan prestasi meski ada cabor yang prestasinya masih belum maksimal akibat ada kejuaraan nasional yang masih kurang gelarannya.
“Kami minta cabor semuanya bisa maksimal memanfaatkan dana bantuan dari KONI Denpasar. Bagi cabor yang sama sekali tidak menggelar kegiatan termasuk Walikota Cup namun menerima dana bantuan maka akan kami evaluasi keanggotannya,” tegas Gus Toni.
Di lain pihak, Sekretaris Umum (Sekum) KONI Denpasar, Made Darmiyasa saat dikonfirmasi Minggu (24/3/2024) menambahkan, jika Walikota Cup tetap digelar seperti biasanya setelah Lebaran. Program KONI Denpasar itu akan diikuti 46 cabor dibawah naungan KONI Denpasar.
“Walikota Cup itu program KONI Denpasar dan tahun 2024 ini tetap digelar setelah Porsenijar atau setelah Lebaran. Hal ini wajib karena tujuan utamanya untuk melakukan pembinaan terhadap atlet-atlet junior Denpasar sebagai pelapis atlet seniornya. Sehingga ke depannya mampu berprestasi juga di even lokal, nasional bahkan internasional,” papar Made Darmiyasa.
Lantas apakah atlet Denpasar lolos PON 2024 boleh ambil bagian ? Diakuinya jika untuk Walikota Cup sudah jelas untuk pembinaan atlet-atlet junior yang nantinya bisa menjadi generasi andalan setiap cabor. “Ya seharusnya atlet PON Denpasar tidak boleh ikut karena jangankan atlet PON, atlet Porprov Bali saja tidak boleh ikut. Apalagi Walikota Cup ini kan khusus untuk atlet Denpasar. Ya kami harapkan seperti itu. Bagi cabor yang tidak menggelar Walikota Cup jelas tidak akan diberikan dana gelaran program tersebut,” pungkasnya. (ena/bfn)