KARANGASEM, Balifactualnews.com—Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karangasem, sampai saat ini masih bertumpu pada pajak Mineral Bukan Logam dan Bebatuan (MBLB), kendati demikian, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) setempat, optimis bisa menggenjot pendapatan dari sektor lain. Salah satunya Pajak Hotel dan Restaurant (PHR).
Kepala BPKAD Karangasem, I Wayan Ardika, mengatakan, tahun ini (2023), PHR Karangasem ditarget naik menjadi Rp26 miliar. Melihat trend positif pendapatan yang diraih, pihaknya optimis target tersebut akan mampu terkejar, mengingat dalam satu semester triwulan pertama, pendapatan dari PHR sudah bisa terealiasi sebesar Rp.12 miliar lebih.
“Selain MBLB dan PHR, kami juga akan terus melakukan penagihan piutang pajak daerah yang jumlahnya mencapai puluhan miliar. Kami yakini kerjasama dengan APH (Kejari Karangasem) piutang pajak yang belum dibayar oleh wajib pajak akan mampu kami tagih melalui pendekatan yang humanis,” kata Ardika, Selasa (28/3/2023).
Ardika mengatakan, dunia pariwisata saat ini sudah membaik, itu dilihat dari capaian pendapatan dari sektor pariwisata pada triwulan pertama tahun ini. Melihat trend positif itu, Ardika mengaku optimis pendapatan dari sektor pariwisata bisa jauh mengalami peningkatan dari tahun lalu.
Tahun lalu (2022) PAD Karangasem sebesar Rp300 miliar. Dari jumlah itu sektor MBLB masih mendominiasi. Dari capaian itu tahun 2023 PAD Karangasem ditarget naik sebesar Rp30 miliar. Memenuhi target itu, BPKAD akan mengoptimalkan sektor pendapatan yang sebelumnya tidak digarap dengan optimal, salah satunya sektor pariwisata.
“Sesuai arahan Bapak Bupati sektor pariwisata digarap dengan baik pada tahun sebelumnya, tahun ini akan kami garap lebih optimal. Kami yakini, pendekatan humanis yang dilakukan dengan para pelaku pariwisata semuanya akan bisa berjalan dengan baik,” pungkas Ardika. (tio/bfn)