Alunan Rebana Burdah, Iringi Prosesi Pelebon Ida Pedanda Karang Jelantik

Kesenian Rebana Burdah dari Banjar Saren Jawa Desa Budakeling iringi prosesi pelebon Ida Pedanda Karang Jelantik, Jumat(31/12/2021).

KARANGASEM, Balifactualnews.com – Lantunan musik sekaha kesenian Rebana Burdah dari semeton muslim Banjar Saren Jawa Desa Budakeling ikut berpartisipasi dalam prosesi pelebon Ida Pedanda Karang Jelantik dari Geria Karang, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang dilaksanakan pada Jumat(31/12/2021).

Salah satu pemain Rebana Burdah yang juga mantan Ketua Kesenian itu yakni Juaini Bakri ditemui saat jeda ngayah di Setra Desa Adat Budakeling mengatakan, kesenian musik yang dimainkan oleh 17 pemusik tersebut dari sejak dahulu hingga saat ini secara turun temurun selalu ikut mendoakan kepada semeton Hindu yang mempunyai upacara, seperti saat upacara perkawinan, ngenteg linggih, hingga upacara pelebon di Desa Budakeling.

“Ini merupakan salah satu bentuk persaudaraan erat dengan antara semeton Hindu dan semeton Muslim disini. Dan hal ini sudah berjalan dari awal berdirinya Banjar Saren Jawi (Jawa) disini,” ungkapnya.

Juaini bakri menambahkan, musik Rebana Burdah merupakan kolaborasi kebudayaan Arab dengan etnis Sasak, Lombok, NTB, yang kemudian oleh Kyai Abdul Jalil sebagai pendiri Banjar Saren Jawa, Desa Budakeling, dibawa kesini pada tahun 1460 an.

Sebuah suasana yang sangat menggambarkan kebhinekaan pada prosesi pelebon Ida Pedanda Karang Jelantik, Geria Karang, saat para pemain kesenian Rebana Burdah tersebut dengan posisi melingkar memainkan musick dan diiringi nyanyian khasnya, disaksikan oleh semeton-semeton Hindu yang sedang menyaksikan pementasan kesenian tersebut, dan tak jauh dari sana, juga alunan baleganjur Adi Merdangga sedang dimainkan pemuda-pemuda mengiringi jalannya prosesi pelebonan.

Seperti diketahui, Ida Pedanda Gede Karang Jelantik, yang saat walaka bernama Ida Made Putra Sari itu dikenal sebagai veteran dan juga seorang seniman tari. Ida Pedanda Gede Jelantik lebar pada usia 97 tahun di Geria Karang. Dan sebelum lebar terakhir muput upacara di Banjar Pande Mas, Desa Budakeling. (ger/bfn)

Exit mobile version