JAKARTA, Balifactualnews.com – Bumi dilaporkan telah mendapatkan bulan kedua, sebuah objek dekat Bumi kecil yang diberi nama 2025 PN7, yang kini diklasifikasikan sebagai kuasi-satelit. Objek ini akan mengorbit bersama Bumi hingga sekitar tahun 2083, menawarkan kesempatan unik untuk studi ilmiah tentang dinamika orbit dan asteroid dekat Bumi.
NASA telah mengonfirmasi bahwa planet kita telah memiliki bulan kedua sejak tahun 1960-an dan bulan itu akan tetap bersama kita hingga tahun 2083. Penemuan ini dilakukan tahun ini oleh Universitas Hawaii, sebagaimana dilansir dari laman Gulfnews.
“Bulan pertama kita kemungkinan berusia beberapa miliar tahun, dan tercipta ketika sesuatu yang sangat besar bertabrakan dengan Bumi. Puing-puingnya saling tertarik dan membentuk benda langit yang sekarang kita sebut bulan. NASA menjelaskan bahwa satelit itu terbentuk 384.000 kilometer jauhnya dan meleleh pada saat pembentukannya, tetapi seiring waktu memadat menjadi bentuk yang kita kenal sekarang,” kata juru bicara Nasa
Bulan ini memiliki radius 1.740 km dan lebarnya kurang dari sepertiga lebar Bumi. Bulan menyelesaikan rotasinya mengelilingi dunia sekali setiap 27 hari, dan karena rotasi Bumi sendiri, rasanya seperti berputar mengelilingi bola dunia setiap 29 hari. Bulan baru juga bergerak sedikit menjauh dari Bumi sekitar satu inci setiap tahunnya.
“Sekarang, mari kita bahas tentang bulan baru yang sangat berbeda dari benda langit yang kita kenal. Benda langit ini disebut ‘kuasi bulan’. Benda langit ini merupakan pendamping perjalanan yang bergerak selaras dengan Bumi. Dinamakan 2025 PN7, struktur mirip asteroid ini hanya selebar sekitar 18 hingga 36 meter,” ujarnya.
Ia menambahkan, bulan baru ini tidak benar-benar berputar mengelilingi Bumi. Ia berputar mengelilingi matahari, tetapi karena bergerak hampir seirama dengan planet bumi, kuasi bulan pada dasarnya seperti teman sementara dan telah bersama kita selama sekitar 60 tahun, diperkirakan akan tetap bersama bumi hingga sekitar tahun 2083, ketika itu bulan baru ini akan menjauh.
Hal lain yang tidak dimilikinya dengan bulan adalah efeknya pada pasang surut, atau pada gravitasi. Ia tetap berada sekitar 4 juta kilometer jauhnya, seperti seorang penumpang gelap yang diam-diam, yang jika nda tidak benar-benar memperhatikan, seolah-olah tidak ada di sana sama sekali.
Selama bertahun-tahun, para astronom hanya mengonfirmasi delapan benda langit seperti itu dan semuanya memberikan petunjuk tentang bagaimana asteroid bergerak dan bagaimana memPengaruhi ruang angkasa. (ina/bfn)













