Bupati Dana Sosialisasi Pekerjaan Preservasi Jalan di Ruas Batas Kota Amlapura-Seraya-Culik

bupati-dana-sosialisasi-pekerjaan-preservasi-jalan-di-ruas-batas-kota-amlapura-seraya-culik
upati Karangasem, I Gede Dana, menegaskan komitmennya untuk memajukan sektor pariwisata di wilayah Karangasem melalui pembangunan infrastruktur jalan yang lebih baik. Pernyataan ini disampaikan dalam acara sosialisasi pekerjaan preservasi jalan di sepanjang ruas Batas Kota Amlapura - Seraya - Culik yang berlangsung di Wantilan Kantor Perbekel Desa Bunutan, Abang, Rabu (12/6/2024).
banner 120x600

KARANGASEM, Balifactualnews.com – Bupati Karangasem, I Gede Dana, menegaskan komitmennya untuk memajukan sektor pariwisata di wilayah Karangasem melalui pembangunan infrastruktur jalan yang lebih baik. Pernyataan ini disampaikan dalam acara sosialisasi pekerjaan preservasi jalan di sepanjang ruas Batas Kota Amlapura – Seraya – Culik yang berlangsung di Wantilan Kantor Perbekel Desa Bunutan, Abang, Rabu (12/6/2024).

Dalam sambutannya, Bupati I Gede Dana menekankan bahwa peningkatan infrastruktur jalan merupakan faktor kunci untuk mendorong pertumbuhan pariwisata. “Pembangunan jalan ini sangat penting untuk mempercepat perkembangan sektor pariwisata di Karangasem. Dengan akses jalan yang lebih baik, kita bisa menarik lebih banyak wisatawan ke daerah ini, yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian lokal,” ujarnya.

Bupati juga menyampaikan bahwa penanganan ruas jalan ini dilakukan secara berkesinambungan melalui pendanaan Inpres Jalan Daerah (IJD) sejak tahun anggaran 2023. “Pada tahun 2024 ini, direncanakan mendapat penanganan sepanjang 10,85 km, namun masih menyisakan panjang jalan dengan kondisi rusak ringan dan rusak berat sekitar 11 km. Melalui kesempatan ini, kami berharap kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur – Bali agar ruas jalan ini bisa dituntaskan penanganannya sehingga seluruh ruas jalan Batas Kota Amlapura – Seraya – Culik ini kondisinya mantap,” jelas I Gede Dana.

Acara sosialisasi ini dihadiri oleh Kepala Dinas PUPRKIM Provinsi Bali yang diwakili oleh Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPRKIM Provinsi Bali, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur — Bali, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karangasem, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Provinsi Bali, Kepala Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Provinsi Bali, Pimpinan PpT PLN (Persero) UP 3 Bali Timur, PT Telkom Indonesia l, Witel Singaraja, Koordinator APJATEL Wilayah Bali, Camat Abang, Bendesa Adat Sega, Kepala Desa Bunutan, Kelian Desa Lean, Kelian Dinas Kusambi, Kelian Dinas Batu Keseni, Kelian Dinas Aas, Kelian Dinas Banyuning, Kelian Dinas Bunutan, para pemilik utilitas, dan para penyedia jasa.

Sosialisasi ini menyoroti pentingnya proyek preservasi jalan yang menghubungkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Tulamben – Amed dan sekitarnya. Jalur ini juga terhubung dengan ruas Jalan Nasional Jln. Untung Surapati (Amlapura) dan ruas Jalan Nasional Km 124 Dps (Bon Dalem/Ds. Tembok) – Batas Kota Amlapura. Proyek ini bertujuan untuk menumbuhkan investasi di sektor pariwisata, perkebunan, perikanan, serta pertanian, dan membangkitkan perekonomian masyarakat di Desa Seraya, Bunutin, dan Amed. Selain itu, proyek ini mendukung program Kementerian Perhubungan dalam pengembangan akses menuju Pelabuhan Amed.

Dengan proyek ini, diharapkan peningkatan aksesibilitas dapat membawa dampak positif bagi pertumbuhan pariwisata dan ekonomi lokal. “Kami berharap, dengan selesainya proyek ini, sektor pariwisata Karangasem dapat melesat dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat,” tutup I Gede Dana.

Dewa Ayu Puspa Dewi, ST. MT, Kepala Bidang Bina Marga DisPUPRKIM Provinsi Bali, menjelaskan bahwa proyek ini mencakup pelebaran jalan menuju standar sepanjang 10,85 km dengan lebar 5,50 m. Proyek ini diperkirakan akan berlangsung selama 210 hari kalender dengan biaya sekitar Rp 55.645.303.138,67. Lingkup pekerjaan meliputi overlay aspal dua lapis, pembangunan dinding penahan tanah, pelebaran jalan, saluran beton, dan pekerjaan gorong-gorong.

Namun, proyek ini juga menghadapi tantangan, terutama terkait pembebasan lahan. Meskipun Pemprov Bali tidak mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahan, masyarakat setempat dengan sukarela memberikan lahannya. “Pada penyediaan lahan, masyarakat menggunakan asas sama rata, di mana setiap pemilik lahan harus memberikan lahannya rata dengan batas ukuran 4,25 meter dari garis as tengah jalan,” ujar salah satu perwakilan masyarakat.

Meskipun begitu, ada beberapa segmen jalan yang medannya tidak memungkinkan untuk pelebaran menuju lebar standar (5,5 meter). Segmen-segmen tersebut akan diaspal dengan lebar tetap (4,5 meter – 5 meter). Selain itu, terdapat banyak tiang utilitas internet, PLN, pipa PDAM, dan pipa air Bumdes yang terdampak dan membutuhkan relokasi segera agar pekerjaan dapat dimulai.

Pemerintah Kabupaten Karangasem berkomitmen untuk terus memantau pelaksanaan proyek ini agar berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan selesai tepat waktu. (ger/bfn)