Dalam sambutannya, Gubernur Bali menyampaikan hari ini Kita berkumpul di Pura Batur Ancang, Pantai Yeh Gangga dalam rangka niat suci, tulus, dan lurus melaksanakan serangkaian acara memuliakan sarwa wewalungan (binatang atau satwa). Dalam kepercayaan orang Bali binatang adalah saudara Kita, bahkan mereka lebih dulu menghuni Bumi ini dibandingkan manusia. Oleh sebab itu manusia wajib menghormati dan memuliakannya baik secara Niskala maupun Sakala.
“Salah satu cara memuliakan binatang adalah dengan menggelar Perayaan Rahina Tumpek Uye dengan Upacara Sagara Kerthi, yang telah diperkuat dengan Instruksi Gubernur Bali Nomor 10 Tahun 2022,” ujar orang nomor satu di Pemprov Bali ini seraya mengucapkan terima kasih atas kebersamaan dan kerja gotong royong Kita pada hari suci Tumpek Uye ini. Semoga Kita senantiasa dalam keadaan sehat dan bahagia, diberikan kekuatan lahir batin untuk menjalankan dharma masing–masing.
Sagara Kerthi, kata Wayan Koster adalah penyucian dan pemuliaan laut sebagai campuhan sarwa prani (muara segala kehidupan dan samudra cipta peradaban). Laut merupakan habitat beraneka jenis satwa dan sumber penghidupan bagi manusia, sehingga wajib dilindungi bersama. Pentingnya melakukan perlindungan terhadap laut dan pantai beserta kehidupan yang ada di dalamnya perlu disosialisasikan secara masif agar dipahami, dihayati, diterapkan, dan dilaksanakan secara menyeluruh, konsisten, berkelanjutan dengan tertib, disiplin, dan penuh rasa tanggung jawab oleh seluruh masyarakat Bali.
Oleh sebab itulah selaku Gubernur Bali, Saya menginstruksikan seluruh komponen masyarakat Bali, seperti Pimpinan Lembaga Vertikal di Bali, Walikota/Bupati se–Bali, Bandesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali, Bandesa Madya Majelis Desa Adat Kabupaten/Kota se–Bali, Bandesa Alitan Majelis Desa Adat Kecamatan se–Bali, Pimpinan Lembaga Pendidikan se–Bali, Perbekel dan Lurah se– Bali, Bandesa Adat atau sebutan lain se–Bali, Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan dan Swasta se– Bali, dan Seluruh Masyarakat Bali, untuk melaksanakan perayaan Rahina Tumpek Uye dengan Upacara Sagara Kerthi sebagai pelaksanaan Tata–titi Kehidupan Masyarakat Bali berdasarkan Nilai– nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru.
“Marilah Kita bersinergi dan bergotong royong melaksanakan nilai–nilai adiluhung Danu Kerthi sebagai pelaksanaan Visi Pembangunan Daerah Bali ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru,” ajak Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini yang disambut tepuk tangan.
Perayaan Rahina Tumpek Uye Kita laksanakan secara serempak di seluruh Bali pada hari ini, diawali kegiatan Niskala dilanjutkan kegiatan Sakala. Pemerintah Provinsi Bali dan Majelis Desa Adat Provinsi Bali melaksanakan Upacara Sagara Kerthi dengan kegiatan secara Niskala berbentuk penyucian laut, otonan sarwa wewalungan (binatang), dan persembahyangan Tumpek Uye. Kegiatan
Sakala dilakukan dengan melepas 100 ekor tukik ke laut Yeh Gangga, melepas burung ke habitatnya, melaksanakan vaksinasi anjing dan sapi, serta resik sampah di sekitar Pantai Yeh Gangga.
Pemerintah Kabupaten/Kota dan Majelis Desa Adat Kabupaten/Kota se–Bali juga melaksanakan Upacara Sagara Kerthi secara Niskala dan Sakala di tempat yang ditentukan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota masing–masing. Demikian halnya Lembaga Vertikal, Desa/Kelurahan, Desa Adat, Keluarga, Lembaga Pendidikan, Organisasi Kemasyarakatan dan Swasta, serta Masyarakat
melaksanakan Upacara Sagara Kerthi secara Niskala dan Sakala sebagaimana yang telah diatur dalam Instruksi Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2022.
Mengakhiri sambutannya, Gubernur Bali jebolan ITB ini berharap perayaan Rahina Tumpek Uye dan juga Tumpek–Tumpek yang lain agar dijadikan sebagai laku hidup oleh seluruh masyarakat Bali untuk menjaga keharmonisan antara manusia dengan alam lingkungannya. (ger/bfn)