Gubernur Koster  Penyelamat Kain Tenun Tradisional Bali dari Kepunahan

Sumatra:  SE 04, Sangat Tepat dan Kuat Melindungi Perajin

I Wayan Sumatra

KARANGASEM,Bali Factualnews.com—Surat Edaran 04, 2021, tentang  penggunaan kain endek Bali atau kain tradisioanal Bali yang dikeluarkan Gubernur I Wayan Koster,   dinilai sangat  tepat dan kuat dalam memberi perlindungan dan penyelamatan  terhadap keberadaan perajin tenun tradisional   Bali dari kepunahan.

Penilaian itu disampaikan I Wayan Sumatra ST. Tokoh Sidemen sekaligus  anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Karangasem ini, mengatakan,  SE  04  itu sekaligus membuktikan Gubernur Wayan Koster telah mampu meneladani prinsip dasar  dari makna perayaan Hut PDI Perjuangan ke-48, yakni  Indonesia Berkepribadian di dalam Budaya.

“SE 04 yang dikeluarkan Bapak Gubernur  sudah sangat tepat, di tengah kondisi yang terjadi saat ini. Surat Edaran ini  juga sangat kuat karena untuk memberikan perlindungan dan penyelamatan terhadap perajin tenun tradisional Bali,” kata Sumatra, dikonfirmasi via telepon, Selasa 23 Februari 2021.

Sumatra menegaskan, SE 04  itu,  juga  sangat menolong   keberadaan perajin tenun tradisional. Pasalnya dalam situasi seperti sekarang, para perajin sudah banyak yang beralih profesi menjadi buruh proyek, buruh pasar bahkan mengambil pekerjaan serabutan lainnya.  Semua itu dilakukan  hanya semata-mata untuk mempertahankan hidup, karena  mereka sudah mulai kehilangan pekerjaan.

“Sebagai masyarakat Sidemen  yang menjadi sentra kerajinan tenun tradisional Bali, kami sangat berterimakasih dengan adanya SE 04 ini,”  tegas Sumatra.

Sebagai warisan  budaya, lanjut Smatra, kain endek tradisional Bali, harus tetap dilestarikan.   Pelestarian terhadap warisan budaya ini juga dinilai sangat tepat dilakukan di tengah kondisi pandemi Covid-10 seperti sekarang.  Menurut Sumatra, kalau pemerintah   tidak   hadir dalam  situasi  ini, justru  kain tenun tradisional  Bali akan cepat hilang dari peredaran.

“Pak Gubernur melakukan langkah cepat dalam mengantisipasi kondisi yang ada pada sektor pertenunan tradisional Bali. Pandemi Covid-19 membuat mereka  sudah banyak kehilangan order.  Pasar tidak hanya lesu, tapi sudah kehilangan aktivitas,” terangnya.

Sumatra berharap, SE 04 yang dikeluarkan Gubernur, tidak sebatas  hanya  untuk menggaerahkan saja, tapi benar-benar mampu menggerakkan sektor tenun tradisional di Bali, yang saat ini  sudah terdesak karena diserang kain endek pabrikan dari luar.

“Kita harapkan, SE 04 benar-benar bisa menggerakkan ASN dan Pegawai Perkantoran di Bali  untuk membeli kain endek tenunan Bali,  bukan kain endek pabrikan yang datang dari luar. Sebagai bentuk perlindungan, kedepan SE 04 hendaknya bisa diperkuat dengan adanya HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Dengan adanya ini saya yakin  perajin tenun tradisional benar-benar mendapat perlindungan sehingga hasil kerajinan mereka tidak mudah dijiplak,” harap Sumatra.

Anggota DPRD Karangasem 3 periode ini,  juga  menyatakan kesiapannya untuk mendorong sekaligus mengawal kebijakan Bupati  dalam menindaklanjuti  SE 04 itu, agar  penggunaan kain endek Bali  wajib dilakukan dikalangan ASN dan pegawai perkantoran yang ada di Karangasem.

“Saya sangat salut sama Pak Wayan Koster atas keberaniannya mengeluarkan kebijakan akan perlindungan kain tenun tradisional Bali.  Boleh saya bilang beliau  menjadi gubernur satu-satunya di Bali yang mau  melakukan ini,” ucapnya.

Sementara itu,  SE 04 yang sempat ramai  jadi pembicaraan di media sosial, Sumatra malah menyambutnya dengan baik.  Menurutnya, kritik warga yang disampaikan  di media sosial itu sangat positif dan tentu juga tujuannya baik, yakni   untuk memperkuat dan menyempurnakan kebijakan yang  dikeluarkan pemerintah, dengan maksud demi kesejahteraan masyarakat Bali .

“Saya rasa, kritik   masyarakat yang disampaikan dengan santun, kreatif  dan tidak dengan cara-cara  arnaskis  tentu merupakan hal yang positif dalam  memperkuat dan menyempurnakan kebijakan yang dijalankan Pemerintah. Ini patut diapresiasi, karena   sikap kritis masyarakat  dengan tujuan membangun, merupakan sintesa  yang muaranya demi kesejahteraan masyarakat Bali,” tandas Sumatra. (tio/bfn)

Exit mobile version