KARANGASEM, Balifactualnews.com–Kabupaten Karangasem dengan luas wilayah terluas nomor dua di Bali, memiliki wilayah rawan bencana yang cukup tinggi dibandingkan kabupaten lain. Sayangnya, kendati tingkat kebencanaan sangat tinggi, namun anggaran yang disiapkan untuk penanganan bencana masih sangat minim.
Kecilnya anggaran penanganan kebencanaan tahun ini (2025), membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, tak bisa melakukan penyewaan alat berat karena anggaran untuk itu tidak ada.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, mengungkapkan, saat ini OPD yang dipimpinnya hanya memiliki anggaran untuk biaya operasional saja.
“Tahun ini, anggaran yang kami miliki sangat terbatas, bahkan untuk menyewa alat berat dalam melakukan penanganan bencana masih belum bisa karena memang anggarannya tidak ada,” jelas Arimbawa, Rabu (22/1/2025).
Tahun lalu, kata Arimbawa, untuk penyewaan alat berat dianggarkan Rp 75 juta, tapi tahun ini anggaran itu tidak disediakan. Dengan tidak tersedianya anggaran untuk sewa alat berat, BPBD sedikit mengalami kesulitan untuk melakukan penanganan bencana, khususnya bencana tanah longsor. “Satu satunya alat berat milik pemerintah hanya ada di Dinas PUPR. Nah ketika ada bencana alam membutuhkan alat berat kami fungsikan dulu alat yang ada di PUPR,” ucapnya.
Sampai saat ini, lanjut Arimbawa, bencana alam tanah longsor yang melanda ruas jalan kabupaten belum ada yang memakai alat berat. Pasalnya, untuk bulan ini (Januari) yang terdampak jalan nasional dan jalan provinsi. Artinya penanganannya langsung dari provinsi.
“Longsor yang melanda jalan desa dan kabupaten, saat ini masih bisa kami tangani dengan gotong royong melibatkan instansi terkait dan masyarakat,” jelasnya. (tio/bfn)