Punia Pedagang KAP, Simbol Rasa Syukur dan Bhakti di Pura Puseh Padangkerta

punia-pedagang-kap-simbol-rasa-syukur-dan-bhakti-di-pura-puseh-padangkerta
Bendesa Adat Padangkerta, I Gusti Ngurah Putra (kanan) didampingi tokoh masyarakat Padangkerta, I Gusti Ngurah Setiawan, menerima punia dari Panitia Karangasem Akhir Pekan (KAP) yang diserahkan oleh I Made Agus Yuda Semara saat prosesi Memben di Pura Puseh Padangkerta, Minggu (5/10/2025) malam.

KARANGASEM, balifactualnews.com — Para pedagang yang tergabung dalam kegiatan Karangasem Akhir Pekan (KAP) di Jalan Veteran (Jalur 11), Amlapura, menghaturkan punia untuk mendukung pelaksanaan Karya Padudusan Alit, Nubung Pedagingan, dan Ngenteg Linggih di Pura Puseh Desa Adat Padangkerta yang puncaknya Puncak bertepatan dengan Hari Purnama Kapat, Senin (6/10/2025).

Punia berupa uang tunai tersebut diserahkan oleh Ketua Panitia KAP, I Made Agus Yuda Semara, saat prosesi Memben di Pura Puseh, Minggu (5/10/2025) malam. Bendesa Adat Padangkerta, I Gusti Ngurah Putra, hadir langsung menerima punia tersebut atas nama krama Desa Adat Padangkerta.

“Punia yang dihaturkan para pedagang ini merupakan ungkapan syukur atas keberkahan yang mereka peroleh selama berjualan di ajang Karangasem Akhir Pekan,” ujar Yuda.

Menurut Yuda, karya suci yang baru kembali dilaksanakan setelah ratusan tahun ini menjadi momentum spiritual penting bagi masyarakat dan pelaku ekonomi rakyat. Punia tersebut dimaknai sebagai bentuk puji syukur kepada Ida Sesuhunan yang berstana di Parahyangan Desa Adat Padangkerta.

“Para pedagang meyakini bahwa rezeki yang mereka peroleh merupakan tunas lungsur atau anugerah dari Ida Sesuhunan, yang menuntun mereka untuk selalu berbagi dan berbakti kepada leluhur. Melalui punia ini, mereka ingin ikut ngayah sekaligus mendoakan agar karya berjalan lancar dan penuh rahayu,” imbuhnya.

Bendesa Adat Padangkerta, I Gusti Ngurah Putra, menyampaikan apresiasi dan rasa haru atas ketulusan para pedagang. Ia menilai langkah tersebut mencerminkan keharmonisan antara kehidupan ekonomi dan spiritual di Karangasem.

“Kami sangat berterima kasih atas punia yang dihaturkan para pedagang KAP. Ini bukti nyata bahwa kegiatan ekonomi rakyat bisa berjalan seiring dengan pelestarian adat, agama, dan budaya. Semoga niat tulus ini mendatangkan kerahayuan bagi semua,” ujar I Gusti Ngurah Putra.

Melalui punia tersebut, semangat menyama braya antara masyarakat adat dan pelaku usaha kecil di Karangasem kembali terjalin erat, mempertegas jati diri Karangasem sebagai daerah yang berlandaskan Tri Hita Karana — keseimbangan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan. (ti/bfn)