KARANGASEM, Balifactualnews.com–Koalisi gemuk tampaknya bakal terjadi di tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk menghadapi Pilkada Karangasem. Ini terlihat dari derasnya dukungan dari partai politik lain.
Setelah Partai Gerindra menurunkan rekomendasi untuk mengusung bakal calon Bupati Karangasem dan Wakil Bupati Karangasem, I Gede Dana dan Nengah Swadi (DaDI), kini giliran Partai Hanura yang sudah menurunkan rekomendasi tersebut. Surat rekomendasi DaDi, langsung Ketua Umum DPP Partai Hanura, Oesman Sapta Odang kepada I Nengah Swadi di Jakarta, Jumat (16/8/2024)..
Swadi menjemput rekomendasi dari OSO– sapaan karib Ketua Umum Hanura, ditemani Ketua DPD Hanura Bali, Kadek Arimbawa. “Ya, rekomendasi dari Hanura sudah turun untuk Pak Nengah Swadi sebagai bakal calon Wakil Bupati Karangasem mendampingi bakal calon Bupati Karangasem dari PDI Perjuangan,” ucap politisi yang juga seniman panggung dengan sapaan akrab Lolak, Sabtu (17/8/2024)
Partai Hanura, kata Lolak membangun koalisi sudah sejak Pilkada Karangasem 2020 lalu. Saat ini koalisi itu kembali dilanjutkan karena sudah menjadikan keputusan DPP. Selain di Karangasem, Hanura juga sudah memastikan untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan di Bali dalam Pilkada Serentak, 27 November mendatang.
“Koalisi kami dengan PDI Perjuangan sudah paten. siapapun calon yang diusung oleh PDI Perjuangan kami solid untuk mendukungnya,” tegas mantan senator asal Desa Kamasan, Klungkung itu.
Pertimbangan Hanura mendukung calon dari PDI Perjuangan, karena sudah melakukan kerjasama dari tingkat pusat hingga daerah. “PIlkada Karangasem, kami ingin mencari menang. Karena calon yang didukung incumbent,” tukas Lolak.
Sekadar diketahui, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karangasem, sebelumnya mengusulkan nama I Gede Dana (Ketua DPC sekaligus Bupati Karangasem masih aktif) dan I Nengah Swadi untuk direkomendasikan menjadi bakal calon Bupati dan wakil Bupati dalam Pilkada Serentak tahun ini. Usulan itu muncul dalam rapat pengurus DPC. Selain Swadi, nama I Wayan Suastika (Ketua DPRD Karangasem) juga muncul untuk menjadi pendamping Gede Dana. Hanya saja Swastika memilih mundur dan lebih fokus memperjuangkan aspirasi masyarakat di DPRD Karangasem. (tio/bfn)