Satu Tahun Dana-Dipa Pimpin Karangasem Menuju Era Baru (2)

*Tingkatkan IPM, Mantapkan Pembangunan Infrasruktur Pendidikan, Kesehatan dan Pertanian

“Tolak ukur IPM ada pada angka harapan hidup dan angka harapan lama sekolah masyarakat. Memenuhi capaian ini, sektor pendidikan, pertanian dalam arti luas dan kesehatan akan selalu kami prioritaskan”

(Bupati Karangasem/I Gede Dana) 


KARANGASEM, Balifactualnews.com-Indek Pembangunan Manusia (IPM) di Karangasem  masih  rendah dibandingkan kabupaten lain di Bali. Bahkan sejak tahun 2019 hingga tahun 2021, IPM Karangasem masih bertahan di posisi papan bawah dengan nilai  rata-rata 67,36, atau masih dibawah angka rata-rata Provinsi Bali 72,24 dan angka IPM nasional 72,29.

Masih rendahnya angka harapan hidup dan angka harapan lama sekolah di Karangasem,  membuat Bupati Gede Dana dan Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa, jengah. Sejak kepemimpinannya, tepatnya 26 Februari 2021, beragam inovasi program pembangunan  terus digulirkan.

Sektor pertanian misalnya, duet pemimpin Karangasem ini terus berupaya membangun infrastruktur jalan usaha tani milik masyarakat. Hal itu dilakukan sebagai upaya penguatan pangan masyarakat  dalam mengantisipasi krisis global ditengah pandemi Covid-19 yang masih melanda.

Bukan hanya itu, pembangunan infrastrukur dibidang pendidikan dan kesehatan juga digalakan. Langkah ini bagian dari upaya Karangasem menggenjot capaian IPM yang  sejak tiga tahun terakhir  masih kalah dengan kabupaten tentangga, seperti Klungkung dan Bangli.

“Program pembangunan yang sudah kami jalankan sesuai dengan visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Pakerthi Nadhi yang dicanangkan  sejak tahun lalu dalam RPJMD 2021-2026,” terang Bupati Gede Dana,Sabtu (27/2/2022).

Awal kepemimpinannya di Gumi Tanah Aron, duet Dana-Dipa fokus pada pembenahan birokrasi untuk mempermudah masyarakat mendapatkan layanan dari pemerintah. Sejalan dengan penataan birokrasi tersebut, Gede Dana  bersama I Wayan Artha Dipa  terus berusaha menyelesaikan program pembangunan insfrastruktur yang memang dibutuhkan masyarakat.

Baca : Satu Tahun Dana-Dipa Pimpin Karangasem Menuju Era Baru (1)

 Alhasil, dalam setahun kepemimpinannya, beberapa jembatan penghubung, seperti Jembatan Tukad Bah Api, Desa Butus, Kecamatan Bebandem dan Jembatan Asak-Subagan, Kecamatan Karangasem tuntas dibangun.  Dua jembatan penghubung ini  merupakan akses perekonomian dan pendidikan masyarakat.

Di bidang pendidikan,  Pemkab Karangasem terus berusaha melakukan pemenuhan kebutuhan tenaga guru yang sampai saat ini masih kurang. Selain memaksimalkan tenaga guru hasil testing PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja),  Dana-Dipa, juga mengembalikan beberapa pejabat struktural yang awalnya berprofesi sebagai guru.  Langkah ini dilakukan untuk menekan kekurangan guru yang sampai saat ini masih menghantui sektor pendidikan di wilayahnya.

“Tolak ukur IPM ada pada angka harapan hidup dan angka harapan lama sekolah masyarakat. Menehui capaian ini, sektor pendidikan, pertanian dalam arti luas dan kesehatan akan selalu kami prioritaskan,” ucap Gede Dana.

Keberhasilan membangun  beberapa unit gedung sekolah seperti SMA Negeri 1 Abang dan SMP 6 Abang, menjadi bukti keseriusan Dana-Dipa dalam mengenjot capaian IPM tersebut. Dua unit sekolah yang berhasil didirikan  diyakini akan semakin mempermudah anak-anak yang tinggal di pegunungan untuk mengenyam pendidikan.

Tidak sebatas membangun  dua unit gedung sekolah SMA dan SMP,  upaya meningkatkan IPM Karangasem, Bupati Gede Dana juga melakukan penandatanganan kerjasama (MoU) Politeknik Negeri Bali (PNB). Nota kesepahaman yang dijalin itu dalam upaya  peningkatan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Kabupaten Karangasem.

Pembangunan sekolah tinggi tersebut, kata Gede Dana, selain untuk mendekatkan akses pendidikan, juga berpengaruh  terhadap meningkatnya kualitas pendidiikan di Karangasem di tengah menurunnya perekonomian global.

Bupati Dana berharap, kerjasama yang telah ditandatangani itu segera dapat merealisasikan mimpi masyarakat Karangasem untuk memiliki perguruan tinggi negeri. Langkah awal, recana kampus perguruan tinggi tersebut akan memanfaatkan bangunan gedung yang ada di Sangar Kegiatan Belajar (SKB) Jasri, Kelurahan Subagan.

“Kami tidak ingin hanya karena terkendala banyaknya biaya kuliah di luar daerah, membuat masyarakat enggan melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Mudah-mudahan dengan adanya kampus Politekhnik Negeri Bali di Karangasem capaian angka harapan lama sekolah cepat bisa dientaskan,” pungkas Gede Dana. (tio/bfn)

Exit mobile version