Serius Garap Potensi Wisata, Dana-Dipa Disambut Antusias Masyarakat Perasi

Ketua DPD PDI Perjuangan Bali I Wayan Koster   disambut antusias warga masyarakat Desa Adat Perasi, saat  mendampingi kampanye dialogis Dana-Dipa di wantilan desa adat setempat, Sabtu (21/11/20)

KARANGASEM, Balifactualnews.com– Kampanye dialogis pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem nomor urut 1, I Gede Dana dan I Wayan Artha Dipa  ( Dana-Dipa) di Desa Adat Perasi, Desa Pertima, Jumat (21/11/20), mendapat sambutan antusias masyarakat.

Masuk wantilan tempat digelarnya kampanye, Dana-Dipa yang didampingi Ketua DPD PDI Perjuangan Bali I Wayan Koster dan anggota DPR RI I Gusti Ngurah Alit Kesemua Kalakan, serta Ketua Tim Independen, I Nengah Swadi,  langsung disambut dengan yel yel Dana Dipa menang  disertai salam satu jalur sambil mengacungkan jari telunjuk ke atas.

Sambutan  antusias masyarakat serupa,  juga terjadi  saat menggelar kampanye di Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem dan Desa Tiingtali, Kecamatan Abang.   Tokoh masyarakat  di dua desa tersebut sangat mengelu-elukan sosok Gede Dana agar bisa membangun perubahan menuju Karangasem era baru.

Bendesa Adat Perasi, I Nengah Suwastika, dalam pengantarnya, mengatakan,  dia dan warganya sangat mendukung  langkah  langkah Dana-Dipa untuk membangun perubahan di  kabupaten ujung timur Bali itu. Terlebih  program kerja yang ditawarkan selaras dengan visi misi Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Pusat.

“Sudah 4,5 tahun pembangunan di Karangasem mandeg. Banyak jalan rusak  termasuk jalan kabupaten yang ada di Perasi tak tersentuh perbaikan. Kami ingin pemimpin yang visioner dan mampu memperbaiki keterpurukan Karangasem saat ini.  Kami  yakin dengan program satu jalurnya Pak Gede Dana dan Pak Wayan Artha Dipa akan mampu melakukan trobosan ini,” ucap Suwastika, disambut pekikan Dana-Dipa memang dari masyarakat yang hadir dalam pertemuan itu.

Antusias masyarakat Perasi menghadiri kampenye tersebut, mendapatkan apresiasi dari Dana-Dipa dan Ketua DPD PDI Pejuangan Bali, I Wayan Koster. Dalam penyampaian visi misinya,  I Gede Dana menegaskan,  apabila masyarakat memberikan amanah   untuk memimpin Karangasem, dia dan calon wakilnya I Wayan Artha Dipa     akan memprioritaskan lima program unggulan , yakni penguatan sektor pertanian, pendidikan, kesehatan, adat budaya dan penguatan pembangunan pariwisata.

“Desa Perasi memiliki  pantai  berpasir putih, sama halnya dengan Desa Bugbug yang memiliki  panorama indah  Gili Tepekong dan lekuk pantai yang sangat eksotik.   Demi perekonomian masyarakat saya akan serius menggarap potensi pariwisata ini   yang sudah bertahun-tahun  terabaikan,” ungkap Gede Dana.

Mantan anggota DPRD Karangasem 4 periode dan mantan Ketua DPRD Karangasem 2 periode ini, juga memuji kegigihan  Desa Bugbug dalam menggali potensi desanya.  “Saya tidak menyanggka, saat ini  Bukit Asah di Bugbug  menjadi salah satu tempat kunjungan wisata primadona di Karangasem, Bali dan dunia. Ini tidak terlepas dari kesabaran dan kegigihan masyarakat Bugbug membangun perubahan demi kemajuan desanya. Untuk pengembangan kedepan  pemerintah wajib hadir membantu penataan  dua tempat objek wisata ini,” ucap Gede Dana.

Gede Dana mengakui, saat ini Karangasem belum bisa berbuat banyak untuk membangun daerahnya. Hal ini disebabkan   minimnya dana yang dimiliki pemerintah.   Tingginya kebocoran pada sektor galian C  juga menjadi  salah satu penyebab  pembangunan di Karangasem dalam 4,5 tahun terakhir bergerak mundur.

Dulu, kata Gede Dana jaman pemerintahan Wayan Geredeg, Karangasem   mampu meraup PAD dari sektor galian C sebesar 82 miliar, satu tahun berganti  pemimpinnya   pendapatan  dari galian C malah turun  sampai sekarang.  Dia meyakini  ada salah kelola dalam  tata kelola sektor tambang bukan logam itu. Gede Dana juga meyakini,   apabila terpilih menjadi  Bupati, dia bersama Wayan Artha Dipa  akan berjuang untuk menaikkan PAD dari sektor galian C sebesar Rp 135 miliar.

“Saya  yakin,  bisa  menutupi kebocoran di sektor galian C  yang terjadi saat ini.  Hitung-hitungan dan rumusnya sudah ada.  PAD itu uang rakyat dan harus dikembalikan kepada rakyat melalui program yang diturunkan ke bawah.  Artinya ketika sekarang PAD kecil yang rugi adalah masyarakat,” jelasnya.

Di sektor pendidikan,  Dana-Dipa juga akan mengupayakan untuk membangun Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Karangasem. Hal itu dilakukan karena   siswa yang taman SMA di Karangasem sangat tinggi, yakni sebanyak 5.600 orang per tahun.  Lahan untuk kampus PTN, kata Gede Dana sudah ada di wilayah Tulamben.  Luasnya 10 hektar bersebelahan dengan SMKN 2 Kubu, yang saat ini pemangunannya sudah dikerjakan.

“Inilah era baru yang Dana-Dipa tawarkan. Mari bersama-sama memperbaiki Karangasem dari keterpurukan yang terjadi saat ini.  Tiang (saya) bersama Bapak Wayan Artha Dipa siap fokus, tulus dan lurus ngayah  secara sekala dan niskala demi perubahan Karangasem yang lebih baik,”tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, I Wayan Koster menambahkan, bahwa  Karangasem memerlukan pemimpin yang  baik, memiliki integritas tinggi  dan lascarya dalam membangun daerahnya.   Tanpa dasar ini sangat sulit visi misi Nangun Sat Kethi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana akan bisa dijalankan di Karangasem.

“Itu sebabnya saya  berharap pada  9 Desember nanti Karangasem bisa melahirkan pemimpin baru, yakni I Gede Dana dan I Wayan Artha Dipa, yang mampu menjalankan visi  misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali  secara sekala dan niskala,” tegas Koster, seraya  mengapresiasi kesanggupan masyarakat Perasi untuk memenangkan pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Hanura itu.

“Elingan (ingat) 9 Desember  ketog semprong datang ke TPS dan coblos nomor urut 1, Gede Dana dan I Wayan Artha Dipa,” pungkasnya. (ger/tio/bfn)

Exit mobile version