Tata Sumber Mata Air , Desa Adat Dukuh Penaban Harapkan Dukungan Pemerintah

tata-sumber-mata-air-desa-adat-dukuh-penaban-harapkan-dukungan-pemerintah
Nengah Suarya Bendesa Adat Dukuh Penaban

KARANGASEM, Balifactualnews.com–Penataan terus dilakukan oleh pihak Desa Adat Dukuh Penaban untuk kemajuan desa tersebut. Setelah sebelumnya melakukan penataan batas desa dan perbaikan bangunan bale panjang di Museum Lontar, kali ini Desa Adat Dukuh Penaban kembali melakukan penataan sumber mata air Sad Guna  untuk mendukung objek wisata desa yang ada disana

Bendesa Adat Dukuh Penaban, I Nengah Suarya, Rabu (25/10/2023), mengungkapkan, saat ini desa adat telah melakukan pembukaan akses jalan menuju sumber mata air Sad Guna tersebut. “Saat ini kita masih melakukan penjajakan terhadap pemilik lahan yang lahannya terkena dampak pelebaran jalan. Semoga proses ini bisa berjalan lancar,” ucapnya.

Suarya mengatakan, di sumber mata air Sad Guna terdapat enam sumber mata air yang berbeda. Keenam sumber mata air itu, yakni, kayuan biu diyakini sebagai sumber melebur berbagai penyakit, kemudian  kayuan lanang ini khusus untuk laki laki para lelaki yang diyakini bisa memohon kekuatan, kayuan istri khusus untuk wanita, kayuan dedari yang diyakini memiliki cerita siapa laki-laki yang mandi disana merasakan kesegaran,merasakan betah tidak ingin pulang, dan kayuan teben. 

“Di kayuan teben ada dua mata air, satu dipergunakan untuk upacara putra yadnya, dan yang satunya lagi untuk upacara dewa yadnya,” terangnya.

Suarya menjelaskan, enam sumber mata air yang ada di sumber mata air Sad Guna tersebut, tiga sumber mata air sudah dilakukan penataan,  sedangkan tiga sumber mata air lagi  sedang dilakukan proses penataan. Penataan ini dilakukan agar semua sumber mata air yang ada di Desa Adat Dukuh Penaban   bisa dimanfaatkan dengan baik. 

“Kami berharap tiga sumber mata air yang belum ditata bisa diperbaiki oleh pemerintah dalam hal ini Dinas PUPR Karangasem. Harapan besar ini kami sampaikan karena minimnya anggaran yang dimiliki desa adat,” tandas Suarya. (tio/bfn) 

Exit mobile version