KARANGASEM, Balifactualnews.com – Anggota DPRD Karangasem menggelengkan kepala, menyusul APBD 2023 menyisakan silpa yang sangat tinggi. Dewan menuding tingginya silpa hingga mencapai ratusan miliar itu karena perencanaan yang dibuat sangat ugal-ugalan dan tidak akurat.
Sentilan Dewan atas bobroknya perencanaan yang dibuat oleh eksekutif pada tahun anggaran 2023, terungkap dalam dalam catatan strategis dan rekomendasi Dewan terhadap LKPJ Bupati Karangasem Tahun 2023 pada rapat paripurna Dewan, Senin (25/3).
Baca Juga : Karangasem 7 Kali Diguncang Gempa Tektonik
“Silpa tinggi menjadi bukti kalau eksekutif tidak becus bekerja. Tingginya anggaran yang tersisa juga mencerminkan bahwa bahwa perencanaan yang dibuat tidak cermat,” kata I Nyoman Sumadi, anggota Fraksi Golkar DPRD Karangasem saat membacakan catatan strategis Dewan dalam rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD I Wayan Suastika dan dihadiri langsung Bupati Gede Dana.
Sumadi mengungkapkan, silpa tahun 2023 dari total pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah mencapai Rp 238.128.143.674,69. Kondisinya berbalik dengan porsi anggaran untuk pokir Dewan yang merupakan hasil menyerap aspirasi turun ke masyarakat sangat kecil. Terhadap kondisi itu, Dewan menyentil, bahwa eksekutif (Pemkab Karangasem) tidak peka dengan kondisi masyarakat di tengah melemahnya perekonomian.
“Semestinya pemerintah daerah berani lebih banyak mengalokasikan belanja langsung ke masyarakat berupa hibah bansos, sehingga dapat mendorong geliat ekonomi masyarakat bawah. Menjadi aneh, pemerintah daerah sepertinya bangga dengan Silpa tinggi, karena saking bangganya maka pokir Dewan pada APBD induk 2024 tidak terakomodir alias tidak dianggarkan,” sentilnya.
Baca Juga : Dinas Pariwisata Klungkung Siapkan Anggaran 800 Juta untuk Semarapura Festival
Salah satu sektor penyumbang silpa, yakni, Belanja Operasi tahun 2023 sebesar Rp 1.337.663.251.478,00. Pada Belanja Modal yang ditargetkan Rp 173.065.188.779,00, namun terealisasi Rp 104.178.261.187,46 dan tidak terealisasi sebesar Rp 68.886.927.591,94.
“Perencanaan postur APBD 2023 yang ugal-ugalan perlu ada pencermatan, sehingga program pro kerakyatan benar nyata adanya,” ucap Sumadi.
Kendati sewot dengan tingginya silpa tahun 2023, namun Dewan tetap mengapresiasi PAD Karangasem yang terealisasi melampaui target. Bahkan dalam Perubahan APBD 2023, target PAD yang dipancang berhasil terlampaui dengan angka yang sangat fantastis, yakni dari target Rp 318.457.513.596,00, terealisasi 116,23% atau Rp 370.152.390.755,99.
Ketua DPRD Karangasem, I Wayan Suastika, ditemui usai memimpin rapat paripurna, tak menampik ada beberapa hal yang menjadi masukan dan catatan terhadap LKPJ yang telah disampaikan oleh Bupati Karangasem, I Gede Dana.
“Saran dan masukan yang diberikan bukan hanya tentang pokir dan silpa, juga ada beberapa hal yang menjadi catatan. Untuk Silpa kami belum tahu jumlah itu dari mana saja, nanti setelah ada perhitungan dari BPKAD baru diketahui secara detail. Pokir Dewan kami tetap usulkan, tapi nanti sampai dimana bisa dibiayai oleh pemerintah kembali tergantung kepada keuangan daerah,” kata polisi PDI Perjuangan asal Banjar Juuk Legi, Duda Timur, Kecamatan Selat itu.
Baca Juga : Puluhan Sulinggih Muput Puncak Karya IBTK di Pura Agung Besakih
Sementara itu, dikonfirmasi wartawan terkait tingginya Silpa APBD tahun 2023 itu, Bupati Gede Dana, mengatakan, bahwa silpa anggaran tersebut diantaranya berasal dari dana tak terduga, mengingat dananya tidak banyak bisa dipergunakan karena harus ada hal yang bersifat insidentil. Selain itu, Silpa juga banyak berasal dari beberapa program yang bersifat tender. Namun demikian, Gede Dana menganggap Silpa tersebut masih batas normal karena tidak melebihi 2 digit.
“Saya rasa adanya sisa anggaran pada APBD 2023 masih dalam kategori wajar, karena silpa yang ada angkanya tidak lebih dari dua digit,” pungkas Gede Dana. (tio/bfn)