Basarnas Evakuasi Seorang Pendaki Gunung Agung

Alami Hipotermia dan Keseleo

basarnas-evakuasi-seorang-pendaki-gunung-agung
Foto: Tim SAR melakukan proses evakuasi terhadap Ni Luh Asri Ningsih Widi Winurjaya yang mengalami hipotermia dan keseleo pada kakinya saat melakukan pendakian di Gunung Agung.
banner 120x600

KARANGASEM, Balifactualnews.com – Seorang pendaki Gunung agung bernama Ni Luh Asri Ningsih Widi Winurjaya (23), terpaksa dievakuasi Basarnas Karangasem, karena mengalami perubahan suhu tubuh (hipotermia) dan mengalami keseleo pada kakinya, Minggu (11/2) dini hari.

Koordinator Pencarian dan Pertolongan Basarnas Karangasem I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana, menuturkan, korban yang berasal dari Kabupaten Buleleng itu melakukan pendakian ke gunung tertinggi di Bali ini bersama 9 orang temannya melalui jalur pendakian Pura Pengubengan, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Sabtu (10/2).

“Saat turun dari pendakian, korban mengalami perubahan suhu tubuh. Korban kedinginan dan kakinya keseleo karena kepleset. Saat itu posisi korban berada di ketinggian 1.760 MDPL,” kata Wiadnyana.

Laporan seorang pendaki mengalami hipotermia dan keseleo diterima Basarnas sekitar pukul 02.45 Wita dari ayah korban. Setelah itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan BPBD Karangasem, Polsek Rendang dan juga pendaki lokal untuk bersama-sama melakukan pencarian dan evakuasi terhadap korban.

Sekitar pukul 04.10 Wita tim SAR gabungan melakukan pendakian untuk mencari keberadaan korban. Kemudian sekitar pukul 05.25 Wita korban berhasil ditemukan dalam kondisi sudah lemas dan langsung dievakuasi.
Setelah sampai di bawah, korban langsung dibawa menuju rumahnya yang ada di Kabupaten Buleleng, berdasarkan permintaan dari orang tuanya. Setelah itu, operasi SAR langsung ditutup.

“Selama proses evakuasi kita tidak mengalami kendala yang berarti, semuanya berjalan dengan lancar. Beruntung juga saat proses evakuasi tidak ada hujan turun jadi medan yang kita lalui tidak licin,” ujar Wiadnyana.
Wiadnyana menambahkan, saat dievakuasi kondisi korban masih stabil, namun kaki terkilir. “Korban kami kita gendong menuju pos 1 pada ketinggian 1500 MDPL, setibanya dibawah korban langsung dievakuasi menuju Puskesmas Desa Rendang” tutup Ngurah Eka. (tio/bfn)