KARANGASEM, Bali Factual News—Upaya Pemerintah Kabupaten Karangasem melalui Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) mendapatkan dukungan dari Bendesa Adat. Dukungan diberikan dalam bentuk pengawasan truk galian C yang melewati jalur tikus untuk menghindari pos portal.
Majelis Desa Adat Kecamatan Selat, I Komang Sujana, meyakini, pengawasan ketat pada jalur – jalur tikus akan mampu meminimalisir kebocoran pajak. “Kami sangat mendukung BPKAD untuk meningkatkan PAD. Ketika pendapatan semakin meningkat, Desa Dinas dan Desa Adat juga ikut kecipratan,” jelas Komang Sujana, belum lama ini.
Menekan kebocoran pajak akibat ulah sopir truk banyak yang melintasi di jalur-jalur tikus (jalan sempit), pria yang juga sebagai Bedesa Adat Duda ini, mengaku siap bersinergi melakukan pengawasan. “Jika pemerintah (BPKAD) berkeinginan, kami siap bersinergi dengan menugaskan pecalang melakukan pengawasan di jalur-jalur yang berpotensi menimbulkan kebocoran pajak,” katanya.
Sujana juga mengaku mendapatkan keluhan dari warga, khususnya warga Banjar Jangu dan Padang Tunggal terhadap banyaknya truk galian c yang melintas di jalan sempit itu. Selain mengganggu kenyamanan warga, ulah sopir truk galian C nakal itu juga mengganggu aktivitas wisatawan dan sangat berbahaya. Selain sempit ruas jalan tersebut juga banyak tikungan.
“Demi kenyamanan warga dan peningkatan PAD Karangasem, sepanjang diperlukan pemerintah kami siap membantu pengawasan truk galian C yang melintasi jalur tersebut,” kata Komang Sujana, seraya menambahkan, bahwa peningkatan PAD sangat penting, karena muaranya untuk kesejahteraan masyarakat.
Seperti diberitakan, menghidari pos portal Selat (di wilayah Pokas), banyak truk galian C melintas melalui jalur jalan sempit Banjar Jangu dan tembus di Banjar Padang Tunggal. Ulah nekat mereka menemui petaka. Satu truk galian C terjerembab ke jurang, akibat bahu jalan yang dilintasi amblas. (tio/bfn)