KARANGASEM, Balifactualnews.com – Desa Adat Bugbug, Kecamatan dan Kabupaten Karangasem sedang membangun dan segera mewujudkan proyek prestisius bidang Parhyangan, yakni membangun Pura Melanting dan pelinggih atau stana Bhatara Rambut Sedana di Sangyang Ambu. Pembangunan Pura tersebut juga digadang-gadang akan menjadi yang terbesar di Bali.
Kepada awak media, Kelian Desa Adat Bugbug I Nyoman Purwa Ngurah Arsana menjelaskan, pembangunan Pura Melanting dan Pelinggih Rambut Sedana di Sanghyang Ambu itu didanai secara mandiri oleh Desa Adat Bugbug melalui APBDA Desa Adat Bugbug tahun 2023 / 2024. Dikerjakan secara berkelanjutan, dengan pembangunan tahap pertama dengan dana mencapai 8 hingga 9 Miliar Rupiah.
Baca Juga : Tembus Rp 12,1 Triliun, Perubahan APBD Badung 2024 Ditetapkan Menjadi Perda
“Astungkara nanti dengan terwujudnya Pura Melanting dan pelinggih Ida Bhatara Rambut Sedana ini, saya harap bisa menjadi bagian dari masyarakat Bali pada umumnya dan masyarakat Karangasem pada khususnya,” ucap Purwa Arsana, Jumat(2/8)
Purwa Arsana merinci, keseluruhan area Pura Melanting di Desa Adat Bugbug yang akan dibangun seluas kurang lebih 1,2 hektar dengan memakai konsep Tri Mandala yakni, Utamaning Mandala, Madya Mandala dan Nista Mandala.
“Meski dibangun secara bertahap, tetapi keseluruhan pembangunannya kita usahakan akan kebut. Kita lihat nanti perkembangannya,” imbuh Purwa Arsana.
Baca Juga : Dewan Karangasem Sepakat Sahkan Dua Ranperda
Sementara itu, Ketua panitia pembangunan Pura Melanting dan pelinggih Betara Rambut Sedana Desa Adat Bugbug, I Ketut Pageh mengatakan, dalam proses pembangunan Pura melanting sesuai dengan keputusan paruman prajuru Dulun Desa Bugbug dan dalam pelaksanaannya telah dibentuk panitia pembangunan.
“Jadi melalui keputusan paruman Prajuru Dulun Desa Adat Bugbug, panitia pembangunan Pura Melanting dan pelinggih Betara Rambut Sedana melaksanakan mekanisme tahapan seperti melaksanakan tender hingga proses pengawasannya. Kami harap juga partisispasi masyarakat untuk ikut mensukseskan pembangunan Pura Melanting dan pelinggih Betara Rambut Sedana ini,” ujar Pageh.
Pageh menyebut, prakarsa luar biasa Kelihan Desa Adat Bugbug yang mencetuskan ide pembangunan Pura Melanting tersebut sangatlah luar biasa. “Beliau dane Kelian Desa Bugbug Jero Nyoman Purwa Ngurah Arsana sangat visioner. Pembangunan Pura Melanting yang megah ini nantinya, selain sebagai tempat sembahyang bagi seluruh umat Hindu di Bali juga bisa menjadi destinasi wisata spiritual baru di kabupaten Karangasem,” paparnya.
Baca Juga : Bangun Kasino di Bali, Gus Ode: Itu Baru Sebatas Usulan, Layak Didiskusikan
Dalam proses pembangunan Pura Melanting dan pelinggih Rambut Sedana Desa Adat Bugbug, pihak panitia juga membuka Pos Dana Punia yang tempatnya di area Gapura Sanghyang Ambu. Tidak hanya itu, bagi masyarakat yang ingin mepunia (berdonasi-red), panitia juga menyediakan nomor rekening khusus untuk Pembangunan Pura Melanting dan Pelinggih Rambut Sedana, yang pembangunannya telah di mulai pada awal bulan juni lalu.
Dari pantauan media ini, terlihat pekerja proyek sedang menyelesaikan pembangunan Pura utama yang letaknya berada di ketinggian Bukit dan dari ketinggian itu, terlihat Gapura Sanghyang Ambu berdiri megah berhadap-hadapan dengan Pura Utama. (ger/bfn)