KARANGASEM, Balifactualnews.com – Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selalu mewarnai awal tahun ajaran baru, namun lain halnya dengan SDN 6 Bhuana Giri, dalam kegiatan MPLS tahun ajaran 2025/2026 ini, sekolah dasar kecil yang terletak di Dusun Komala, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, sepi tanpa siswa baru.
Tidak ada keramaian. Tidak terdengar suara tawa atau langkah kaki siswa siswa baru yang biasanya memadati halaman sekolah. Tahun ini, SDN 6 Bhuana Giri tak mendapatkan satu pun murid baru. Alih-alih menggelar MPLS seperti sekolah lainnya, pihak sekolah memanfaatkan minggu pertama tahun ajaran baru untuk mengadakan kegiatan bersih-bersih lingkungan.
Kepala SDN 6 Bhuana Giri, I Made Suartika, tak menampik bahwa kondisi ini bukan hal baru bagi sekolahnya. Dalam beberapa tahun terakhir, sekolah ini memang kerap kesulitan mendapatkan peserta didik baru.
“Tahun lalu kami hanya mendapat dua siswa baru untuk kelas I, yang sekarang naik ke kelas II. Kelas III dan IV bahkan kosong karena tak ada siswa yang masuk,” ungkap Suartika, Selasa (22/7/2025).
Saat ini, jumlah siswa aktif di SDN 6 Bhuana Giri hanya berjumlah 10 orang. Mereka tersebar di tiga jenjang: 2 orang di kelas II, 2 orang di kelas V, dan 6 orang di kelas VI.
Suartika menjelaskan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan minimnya pendaftar. Berdasarkan koordinasinya dengan kepala dusun setempat, jumlah kepala keluarga di Dusun Komala berkisar 150, namun hanya sekitar separuhnya yang produktif, dan tidak semuanya menetap di dusun tersebut.
“Setiap tahun, kami harus berjuang mencari siswa usia sekolah di sekitar sini, dan itu tidak mudah,” ujarnya.
Selain faktor demografis, keberadaan sekolah lain yang berdekatan juga menjadi tantangan tersendiri. SDN 1 Budakeling dan SDN 4 Bhuana Giri, yang berjarak kurang dari satu kilometer, lebih dulu menarik perhatian calon siswa. Sementara posisi SDN 6 Bhuana Giri yang berada di tengah-tengah membuatnya kurang dilirik.
Meski demikian, Suartika tetap menyimpan harapan besar. “Saya sangat berharap, tahun depan kami bisa mendapatkan jumlah siswa yang cukup agar ruang-ruang kelas tak lagi kosong,” pungkasnya penuh harap. (ger/bfn)
