KARANGASEM, Balifactualnews.com–Festival Tirta Gangga serangkaian HUT ke 76 Objek Wisata Tirta Gangga di Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem, mendapat apresiasi tamu undangan, tak terkecuali Pandu Prapanca Lagosa, yang hadir menyaksikan pembukaan festival berkonsep budaya itu, Sabtu (14/9/2024).
Festival Tirta Gangga, kata Pandu Prapanca Lagosa, tidak hanya sebagai wadah untuk melestarikan seni budaya yang ada di Karangasem, juga sebagai media promosi pariwisata. “Festival semacam ini bisa dijadikan event tahunan dan dilaksanakan di masing-masing kecamatan. Selain sebagai media promosi pariwisata, juga untuk mempromosikan produk kerajinan UMKM milik masyarakat lokal,” jelas pria yang akrab disapa Guru Pandu (GP) itu.
Menurut Pandu, festival tahunan itu seharusnya tidak dilaksanakan monoton. Dia mencontohkan, di Kecamatan Manggis, tidak harus melulu dilaksanakan di Desa Tenganan Pegringsingan, tapi perlu juga ada Festival Yeh Malet, sebagai pintu masuk Karangasem. Sedangkan di Sidemen perlu dirancang Festival Tabola dan tempat lainnya, karena disana juga ada seni tradisi yang unik dan produk UMKM milik masyarakat yang melimpah.
Di Kecamatan Selat, kata Pandu Lagosa, Objek Wisata Putung yang mati suri juga dinilai layak untuk dibuatkan Festival Putung. Hal ini dinilai sangat penting dalam menggerakkan perekonomian masyarakat setempat.
Sementara di Kecamatan Rendang, Selain sudah ada festival Besakih, perlu juga dibuatkan Festival Bukit Jambul, karena wilayah tersebut sebelumnya sempat menjadi objek wisata primadona, yang kini kondisinya sudah mulai terpinggirkan.
Sedangkan di Kecamatan Karangasem, sudah ada festival Ujung dan Festival Seraya, tapi Desa Dukuh Penaban juga perlu digarap karena disana ada objek wisata Museum Lontar.
Di Kecamatan Abang, selain sudah ada Festival Tirta Gangga, Festival Amed juga perlu lebih digerakan. “Saya rasa Festival Bunutan juga perlu digarap, karena disana merupakan wilayah pariwisata. Dan, pemerintah wajib hadir dalam pelaksanaan kegiatan ini,” ucapnya.
Sementara itu di Kecamatan Kubu, Festival Tulamben yang sudah berjalan sangat bagus, tapi perlu digarap lebih maksimal, terutama dalam menampilkan produk UMKM masyarakat Kubu.
“Festival yang menjadi agenda tahunan untuk pariwisata harus digarap lebih maksimal. PHRI wajib dilibatkan untuk mempromosikan seni tradisi dan kekayaan alam yang dimiliki karangasem. Sedangkan pemerintah cukup membantu dari segi anggarannya saja. Kalau festival semacam ini bisa digarap lebih serius, saya yakin kunjungan wisatawan ke Karangasem akan terus mengalami peningkatan,” pukas pria yang kini maju menjadi calon Wakil Bupati Karangasem mendampingi I Gusti Putu Parwata yang diusung partai Nasdem dan Golkar pada Pilkada Serentak, 27 November mendatang. (ger/bfn)