Utama  

Iring Iringan Melasti Ida Bhatara Besakih Diperkirakan Sepanjang 4 KM

banner 120x600
Upacara Bumi Suda di Besakih

KARANGASEM – Hari ini Ida Bhatara Lingsir Besakih akan di iring melasti ke segara Klotok, Klungkung. Iring-iringan melasti diperkiraan sepanjang 4 km. Ini sesuai dengan pengalaman tahun tahun sebelumnya. Selain itu antusias pemedek dan pengiring belakangan ini begitu besar.

Sementara melasti kali ini akan di ikuti juga Ida Bhatara Catur Lawa. Yakni Ida Bhatara Ratu Pande akan berjalan paling awal. Ida Bhatara Ratu Pande dengan pakaian serba merah termasuk juga pengiringnya. Dibelakangnya adalah Ida Bhatara Ratu Pasek dengan busana Putih kuning, kemudian di susul Ida Bhatara Ratu Dukuh dengan busana serba hitam dan Ida Bhatara Ratu Penyarikan dengan busana serba putih. Di belakangnya barulah Ida Bhatara Lingsir Besakih. Ida Bhatara Lingsir sendiri terdiri dari dua Jempana. Yang satunya adalah duplikat sementara satu lagi Pretima aslinya yang keduanya juga ke iring melasti. Sementara  di belakangnya barulah Ida Bhatara dari masing masing Pedarman yang ada di Besakih. Dan juga Ida Bhatara dari 25 penembahan Pura di komplek Pura Agung Besakih.

Iringan melasti akan di awali pukul 09.00 wita dengan rute lewat Bukit Jambul menuju Watu Klotok, Klungkung. Dari sana Ida Bhatara memargi menuju Pura Penataran Agung Klungkung dan katuran pemendak disana. Menurut Bendesa adat Besakih Jro Mangku Widiarta, dari sana Ida Bhatara memargi ke Desa Tohjiwa, Sidemen dan juga katuran pemendak disana. Dari sana kemudian memargi ke utara menuju Pura Puseh Tebola. Disana Ida Bhatara mererepan semalam. Pagi harinya melanjutkan perjalanan menuju Pura Besakih dengan melewati jalur Sidemen – Selat kemudian menuju Pura Pesimpangan Besakih. Dari sana kemudian Ida Bhatara menuju Pura Agung Besakih.

“Jaraknya sekitar 70 km,” ujar Jro Mangku Widiarta. Sementara pengayah pemundut Ida Bhatara akan disiagakan warga besakih dan juga panitia lainya. Sementara untuk Ida Bhatara Catur Lawa dari masing masing pengempon begitu juga dengan Ida Bhatara dari Pedarman. Sementara itu kemarin Ida Bhatara Lingsir Besakih ketanggiang dan ketuur. Kemudian di hias.

Sementara itu sepanjang rute Ida Bhatara dilarang ada spanduk dan baliho. Semua spanduk dan baliho wajib di turunkan. “Kami sudah bersurat ke KPU dan juga Bawaslu,” ujar Jro Widiarta. Dari pantauan Koran ini kemarin semua baliho sepanjang jalan tersebut sudah bersih dan diturunkan.

Sementara kerama juga memasang penjor sepanjang jalan yang akan di lewati Ide Batara. Untuk pengayah dari masing masing Desa adat juga di harapkan ngayah mundut Ide Betara. Ini dilakukan di wilayah desa yang dilalui masing masing pralingga.

“Kalau Baliho harus turun karena ada unsur plastik,” ujarnya. Sesuai pengalaman sebelumnya Ida Bhatara tidak akan kayun memargi kalau ada unsur plastik diatas. (ana)