Karangasem Dilanda Krisis Pegawai ASN

karangasem-dilanda-krisis-pegawai-asnAnggota Koi
Rapat Kerja Komisi I DPRD bersama BPKSD mengungkap krisis pegawai ASN di Karangasem saat ini
banner 120x600

KARANGASEM, Balifactualnews.com—Rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), tak mampu membendung krisis pegawai  negeri sipil (ASN) yang kini tengah melanda Kabupaten Karangasem, Bali.

Rapat kerja Komisi I DPRD Karangasem bersama Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPKSDM), Rabu (6/7/2022) mengungkap  kondisi ASN di Karangasem yang terjadi saat ini.

Banyaknya pegawai yang pensiun  tahun ini (tahun 2022)  disebut-sebut menjadi penyebab  krisis itu terjadi. Kondisi ini diperparah karena rekrutmen CPNS sampai saat ini belum pernah diadakan.  Bukan itu saja rekrutmen PPPK (khusus untuk tenaga guru)  juga dinilai tidak maksimal, ratusan pelamar dinyatakan gugur karena tidak memiliki dapodik (data pokok pendidikan)  sebagai persyaratan dalam rekrutmen tersebut.

Anggota Komisi I, I Wayan Tama SH, dalam rapat kerja yang dipimpin  I Nengah Supartha, mengaku sangat menyayangkan kondisi itu terjadi. Dia menilai rekrutmen PPPK, khusus untuk guru  tanpa dilakukan perencanaan yang matang. Alasannya,  pegawai kontrak yang memiliki latar pendidikan guru banyak yang gugur  karena  kententuan persyaratan yang ada tidak di informasikan lebih awal.

“Ini tentu menjadi beban fsikologis. Awalnya didorong untuk melamar PPPK, tapi dalam perjalanan mereka harus gugur  karena tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan. Dinas Pendidikan harus bertanggungjawab atas hal ini,” tegas Tama.

Kepala BPKSDM Karangasem I Komang Agus Sukesana, dihadapan  anggota Komisi I, mengakui  terjadinya krisis pegawai ASN itu. Dia merinci tahun 2022 tercatat sebanyak 404 pegawai ASN  yang pensiun.  Kondisi tersebut diperparah dari kebijakan pemerintah pusat  yang tidak membuka lowangan tenaga kerja untuk CPNS.

“Tahun ini  ada ratusan pegawan ASN yang pensiun, empat diantarannya eselon II b, sisanya setingkat kabid, staf dan kebanyakan tenaga guru,”pungkas Agus Sukesana. (tio/bfn)