Karya IBTK, Badan Pengelola  Besakih Siapkan 11 Kantong Parkir Cadangan 

karya-ibtk-badan-pengelola-besakih-siapkan-11-kantong-parkir-cadangan
I Gusti Lanang Muliarta, Kepala Badan Pengelola Fasiltas Kawasan Suci Pura Agung Besakih

KARANGASEM, Bali Factual News– Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih, mulai metaki-taki untuk mengantisipasi membludaknya pemedek selama berlangsungnya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Besakih yang puncaknya Minggu (24/3/2024) mendatang. 

Sedikitnya 11 kantong parkir sudah disiapkan untuk mengatasi membludaknya pemedek.  Kantong parkir cadangan itu merupakan lahan milik pribadi yang ada di sekitar Pura Dalem Puri. 

Kepala Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih, I Gusti Lanang Muliarta, Selasa (19/3/2024), mengatakan, lahan parkir cadangan  itu disiapkan  karena merujuk dari pengalaman   tahun sebelumnya. Pemedek yang membludak saat itu, membuat parkir kendaraan menjadi penuh dan semrawut. 

“Berkaca dari pengalaman tahun sebelumnya, di hari-hari tertentu biasanya pemedek yang datang sangat membludak, sehingga tempat parkir yang tersedia tidak mampu untuk menampung seluruh kendaraan yang datang,” kata Muliarta.

Selama ini, lanjut Muliarta,  tempat parkir yang tersedia  yakni terminal Kedungdung, khusus untuk kendaraan besar seperti Bus dan sejenisnya. Sedangkan untuk parkir Manik Mas untuk mobil dan  sepeda motor. 

“Jika parkir utama sudah penuh, maka pecalang akan mengarahkan kendaraan pemedek ke tempat parkir cadangan yang sudah disediakan,” jelas Muliarta, seraya menghimbau agar pemedek yang melakukan persembahyangan ke Pura Agung Besakih saat Karya IBTK tidak parkir sembarangan.  “Kami berharap,  dengan dukungan semua pihak,  Karya IBTK tahun ini dapat berjalan dengan lancar,”imbuhnya. 

Batasi Kunjungan Wisatawan

Sementara itu, selama Karya IBTK di Pura Agung Besakih, Badan Pengelola juga akan membatasi kunjungan wisatawan. Wisatawan yang datang hanya boleh sampai depan Pura Penataran Agung, tidak diizinkan untuk naik apalagi masuk ke areal dalam Pura. Semua itu dilakukan guna mengurangi kepadatan di areal Pura Agung Besakih.  Terhadap pembatasan kunjungan wisatawan itu, pihak Badan Pengelola juga sudah melakukan koordinasi dengan travel agent.

“Pembatasan bersifat fleksibel. Kalau wisatawan ngotot  tetap ingin masuk ke dalam karena ingin melakukan persembahyangan, ya tentu kami izinkan selama mematuhi aturan dan memakai pakaian adat,” pungkas Muliarta.  (ger/bfn)