Kisah Wayan Pedoman Tokoh Nusa Penida yang Rumahnya Menjadi Tempat Menginap Megawati Soekarno Putri
NUSA PENIDA, Balifactualnews.com – Sosok Megawati Soekarnao Putri, putri Proklamator Bung Karno, begitu menjadi sosok yang sangat dbanggakan oleh Wayan Pedoman(85). Bahkan pendukung berat presiden ke 5 Republik Indonesia, asal Banjar Bodong Desa Ped,Nusa Penida itu sempat menerima Megawati Soekarno Putri untuk menginap dirumahnya, hal itu terjadi saat berlangsungnya jaman orde baru.
Ditemui para awak media di rumahnya di Nusa Penida Jumat(6/10/2023), Wayan pedoman tampak terkejut, didampingi istrinya Ayu Karcita(79) Wayan mempersilakan tamu tak diundang itu untuk duduk dirumahnya.
Wayan Pedoman Ayu Karcita, istri Wayan Pedoman menunjuk kamar menginap Megawati Soekarno Putri
(Foto kanan) (Foto kiri)
Ditanya tentang kenangannya saat menerima Tokoh nasional Megawati Soekarno Putri bahkan sampai menginap dirumahnya, mata Wayan Pedoman tampak berkaca-kaca mengenang peristiwa tersebut, karena disaat jaman orde baru, tokoh idolanya itu sempat dikejar-kejar dan mendapat tekanan yang sangat berat.
Namun, dirinya sangat bangga dan terharu, ketika Megawati Sukarno Putri mau menginap dirumahnya yang sangat sederhana itu.
” Beliau( Megawati) hanya diantar orang terdekatnya saat menginap, saya suguhi makanan jukut ares kesukaannya. Dia sempat duduk dibale dangin,” ungkap Wayan Pedoman diiyakan istrinya Ayu Karcita.
Lebih jauh Wayan Pedoman bercerita, saat Megawati Soekarno Putri menginap dirumahnya hanya diantar oleh sopirnya yang juga anak ke 3 dari Wayan Pedoman yaitu Oka Jelantik.
Beliau juga sempat sembahyang ke Pura Dalem Ped dan ke Pura Puncak Mundi, saat itu jalan masih rusak untuk menuju kepuncak Mundi,” imbuhnya.
Namun Wayan Pedoman tak bisa mengingat semuanya secara detail, hanya yang diingat yang mengantar Bu Megawati kerumahnya ada beberapa tokoh PNI seperti almarhum Wayan Sutena, Anak Agung Oka Ratnadi yang setia mengawal Megawati sejak dulu.
” Saya ingat beberapa intel sempat membayangi rumahnya termasuk kedatangan banyak wartawan saat itu,” kata Wayan Pedoman seraya menambahkan, agar setiap pemimpin menjungjung tinggi kejujuran dan tidak menekan siapapun. (Roni/bfn)