KPU Karangasem Angkat Punglor Sebagai Maskot Pilkada

kpu-karangasem-angkat-punglor-sebagai-maskot-pilkada
Burung Punglor Maskot Pilkada Karangasem, Forum Diskusi Grup membedah makna maskot burung Punglor dalam Pilkada Karangasem
banner 120x600

KARANGASEM, Balifactualnews.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karangasem, mengubah maskot Pilkada dari tokoh pewayangan Kresna menjadi burung Punglor. Perubahan maskot tersebut selain mengangkat muatan lokal yang ada, juga untuk menyampaikan pesan kebebasan dalam menentukan pilihan terhadap pemimpin Karangasem kedepan.

Penggunaan burung Punglor sebagai maskot Pilkada Karangasem, dibedah dalam fokus grup diskusi (FGD) bersama akademisi, camat, perbekel, pimpinan OPD terkait dan kalangan awak media di ruang rapat Diskominfo Karangasem, Kamis (13/6).

Dalam diskusi itu, banyakan masukan yang muncul berkaitan dengan pemakaian burung Punglor sebagai maskot Pilkada Karangasem. Peserta diskusi juga menyarankan agar narasi terkait maskot tersebut dibuat lebih simple agar masyarakat Karangasem bisa memahami makna empiris yang terkandung dalam Maskot Punglor tersebut.

“Pembuatan gambar maskot burung Punglor, baik dari pewarnaan dan garis tegas yang dibuat sudah sangat bagus. Menguatkan makna dari maskot ini perlu kiranya dibuatkan naskah akademiknya,” ucap salah seorang peserta.

Kepala Badan Kesbangpol Karangasem, I Wayan Sutapa, berharap KPU Karangasem perlu melakukan pencermatan terhadap penggunaan motto Abhiseka Adhipati Raksakeng Dharma Prajahita dalam Pilkada nanti. Menurutnya penggunaan motto raksakeng Dharma Prajahita sudah menjadi motto Pemkab Karangasem. “Penggunaan motto Raksakeng Dharma Prajahita di belakang moto Abhiseka Adhipati perlu dilakukan pencermatan lagi, karena moto Raksakeng Dharma Prjahita sudah digunakan Pemkab Karangasem,” jelas sutapa.

Secara keseluruhan, peserta FGD sepakat menggunakan burung Punglor sebagai maskot Pilkada Karangasem, selain terlihat lebih enerjik, juga terkesan sangat tegas dan fokus dalam menyelenggarakan kepemiluan di daerah.

Sementara itu, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, KPU Karangasem, I Kadek Sukara, didampingi Divisi Hukum dan Pengawasan, I Gede Budana, serta Divisi Perencanaan Data dan Informasi, Agus Nugroho, mengatakan, bahwa Pilkada Karangasem mengangkat motto Abhiseka Adhipati Raksakeng Dharma Prajahita, yang mengandung makna melakukan proses pemilihan pemimpin Karangasem berlandaskan dharma untuk kesejahteraan masyarakat.

Kaitan penggunaan burung Punglor sebagai maskot dalam Pilkada Karangasem, Sukara, menegaskan, bahwa masyarakat sangat bebas dalam menentukan pemimpin.

“Tak hanya sebagai simbol, ada berbagai makna yang bisa diambil dari burung punglor yakni memiliki natural, pondasinya juga kuat antara suara dan pergerakannya seimbang. Kaitannya dengan pemimpin diharapkan seorang pemimpin tetap menjadi corak tersendiri dan kuat tanpa pengaruh manapun. Sehingga menjadi sosok figur yang teguh dengan pendirian dalam mengembangkan Karangasem diharapkan tanpa melepas pondasi yang telah ada. Astungkara Raksakeng Dharma Prajahita dapat terwujud di Karangasem,” jelasnya. (tio/bfn).