KARANGASEM, Balifactualnews.com – Minggu keempat Karangasem Akhir Pekan (KAP) menjadi momen istimewa bagi siswa-siswi SMPN 1 Amlapura. Dengan semangat dan antusiasme yang tinggi, mereka tampil memukau di panggung terbuka di Taman Jagat Karana, mempersembahkan berbagai pertunjukan seni yang menghibur sekaligus membanggakan, Sabtu(26/4/2025).
Baca Juga : Kloter Pertama Bright Career Center Kampus Monarch Bali Candidasa Berangkat Kerja Menuju Turki
Kepala Sekolah SMPN 1 Amlapura, I Nengah Puspa mengatakan, kegiatan ini dibiayai secara swadaya, yang menunjukkan semangat gotong royong dan kepedulian seluruh pihak. Para orang tua pun turut merasa bangga dan bahagia melihat anak-anak mereka tampil percaya diri di hadapan masyarakat.
“Biasanya, anak-anak ini hanya bisa menunjukkan bakat mereka di acara-acara seremonial tertentu di sekolah maupun di acara acara lomba lainnya, namun kini, berkat adanya KAP, mereka mendapatkan ruang tampil yang lebih luas di tengah keramaian Karangasem,” terang Nyoman Puspa.
Lanjut Puspa, sebagai pendidik tentu pihaknya sangat mendukung kegiatan positif seperti ini. Harapannya, acara semacam ini bisa terus ada, tempat anak-anak mengasah bakat, ajang menumbuhkan percaya diri, dan sebagai media agar generasi muda Karangasem semakin mencintai budaya sendiri.
Wajah-wajah ceria para orang tua dan anak-anak menambah hangat suasana malam itu, tampak hadir di kerumunan masyarakat yang menyaksikan panggung hiburan Karangasem Akhir Pekan, Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata atau yang akrab disapa Guspar, Wakil Bupati Karangasem, Pandu Prapanca Lagosa dan Wakil Ketua DPRD Karangasem. I Gusti Gede Subagiartha.
Baca Juga : KAP Panggung Kreatifitas dan Bakat Generasi Muda Karangasem
Penampilan anak-anak SMPN 1 Amlapura malam itu beragam, mulai dari tarian tradisional Bali, tarian nusantara, pantomim, tabuh, sampai joged, yang sukses memukau para penonton.
“Semoga acara ini menjadi even reguler yang diprogramkan, agar bakat anak-anak kita terus berkembang dan nantinya mampu membanggakan Kabupaten Karangasem,” pungkas Nengah Puspa. (ger/bfn)
