Nelayan Ujung Pesisi Karangasem Bikin Perahu Berbahan Spon Eva, Diminati Hingga Keluar Bali

banner 120x600
Salah satu perahu berbahan karet spon eva buatan Sahnnudin. Foto istimewa.

KARANGASEM, Balifactualnews.com – Perahu atau kapal nelayan biasanya terbuat dari bahan kayu atau fiber, namun lain halnya dengan perahu yang dibuat nelayan asal Ujung Pesisi Desa Tumbu Kecamatan dan Kabupaten Karangasem ini. Dia adalah Sahnnudin(50), pria paruh baya ini awalnya hanya mencoba berinovasi dengan membuat perahu berbahan karet jenis Spon Eva, yakni bahan karet yang biasanya dipakai untuk dasar sandal.

Aksi coba coba yang dilakukannya pun akhirnya berbuah manis. Saat ini saja selain pesanan dari wilayah Bali, Sahnnudin bahkan mendapat pesanan untuk mengerjakan perahu dengan bahan yang sama dari wilayah diluar Bali, bahkan hingga ke Sumbawa.

Dari penuturannya kepada media ini, Jumat(13/5/2022), Sahnnudin mengaku mulai membuat perahu dengan bahan Spon Eva ini sejak sekitar 4 tahun lalu. Ia membuat perahu dengan bahan karet spon eva itu diawal awal hanya untuk dipakai sendiri.

“Saya pertama kali mendapat ide utnuk membuat perahu berbahan karet spon eva itu untuk dipakai sendiri. Coba coba saja, saya piker dengan bahan karet safety nya lebih tinggi daripada pakai kayu atau fiber yang bisa tenggelam, kalau pecah ditengah laut. Kalau karet kan susah tenggelam,” ujarya.

Setelah berhasil membuat perahu berbahan karet dari spon eva itu, kata Sahnnudin, dirinya lantas mencoba mengoperasikannya ke tengah laut, alhasil inovasinya berhasil, selain ringan dan safety nya tinggi kecepatan juga meningkat. Melihat keberhasilannya itu, banyak rekan, sahabatnya memesan untuk dibuatkan perahu seperti itu.

Dari situlah lanjutnya, perahu karet berbahan spon eva itu mulai dilirik orang dan hingga saat ini sudah hampir 500 lebih perahu baik ukuran kecil maupun ukuran besar yang telah ia buat dengan harga berkisar dari 2 juta hingga 45 juta rupiah. Untuk pengerjaan satu perahu, ia  mengerjakannya bisa 2 minggu bahkan lebih. Saat ini Sahnnun mengaku belum memiliki karyawan untuk membantunya. Bahkan saat ini kata Sahnun panggilan akrabnya, masih terus mengerjakan pesanan perahu yang ia beri nama perahu anti gallaao.

“Alhamdulilah sampai saat ini pesanan untuk membuat perahu berbahan karet spon eva ini masih terus ada. Selain itu saya berharap bisa mempatenkan karya saya ini,” pungkasnya. (ger/bfn)